Pemda Provinsi Jawa Barat mulai merealisasikan pembangunan jalan khusus tambang penghubung Cigudeg-Rumpin, Kabupaten Bogor. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meninjau lokasi jalan khusus sekaligus melakukan pencanangan titik awal ruas di Kecamatan Cigudeg, Senin (29/5/2023).
Gubernur mengatakan, jalan khusus tambang Cigudeg-Rumpin merupakan terobosan dalam pembangunan infrastruktur Indonesia karena dananya tidak bersumber dari uang pemerintah, baik APBD maupun APBN. Rencana pembangunan tertuang dalam RPJMD Kab. Bogor 2018-2023 dan RPJMD Provinsi Jabar 2018-2023.
Baca Juga: Bantu Dongkrak Ekonomi, 13 Ruas Jalan Tol Baru Akan Segera Beroperasi di Indonesia
"Ini contoh pembangunan tidak pakai anggaran negara. Kita berperan memudahkan urusan ini secara investasi. Perannya adalah pembiayaan full dari swasta," katanya.
Gubernur Jabar mengungkapkan, dana untuk membangun jalan tambang Cigudeg-Rumpin sepanjang kurang lebih 12 kilometer tersebut berasal dari investor swasta. "Negara-swasta bekerja sama melayani masyarakat sampai dibikin peraturan khusus oleh Menteri ESDM dan PUPR. Jadi contoh se-Indonesia, bagaimana bekerja baik, kerja sama, inovasi, dan jadilah kemaslahatan," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk pengelolaan jalan tersebut, Pemdaprov Jabar turut melakukan pengawasan melalui keterlibatan BUMD, PT Jasa Sarana. Ridwan Kamil berharap, masyarakat sekitar mendapat manfaat ekonomi, baik itu dilibatkan sebagai pekerja selama proses pembangunan, atau peluang usaha melalui konektivitas wilayah yang tercipta.
Pemdaprov Jabar juga berupaya maksimal dalam menghadirkan jalan tambang Cigudeg-Rumpin yang sudah lama ditunggu masyarakat. Jalur Cigudeg-Rumpin yang ada saat ini terus tergerus kerusakan karena ada percampuran moda transportasi tambang dengan umum (mixed traffic).
Selain kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalur lama menyebabkan persoalan sosial dan lingkungan karena dekat dengan permukiman penduduk. Jalan tambang Cigudeg-Rumpin akan memiliki 12 jembatan dan delapan akses masuk khusus truk tambang batu. "Sehingga truk tidak akan muter - muter bikin macet juga," sebut Ridwan Kamil.
Pembangunan jalan tambang membutuhkan 32,7 hektare lahan dan saat ini sudah dibebaskan 26,16 hektare atau 80 persen. "Ke depan, jalan tambang Cigudeg-Rumpin ini akan melayani 58 pemegang izin usaha tambang atau transporter," ujarnya.
Hal ini berbeda dengan jalan tambang konvensional di Indonesia, yang satu ruas jalan ada dalam hanya satu kawasan tambang. Jalan tambang Cigudeg-Rumpin jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak akan menganggu secara sosial dan lingkungan.
Setelah jalan tambang selesai, gubernur berkomitmen membangun jalur lama atau umum dengan peningkatan kualitas berupa cor, disusul pengaspalan menggunakan hotmiks.
Baca Juga: Pemprov Jabar Bakal Tindak Tegas Praktik Pungli PPDB 2023
"Jalur umum akan kita aspal, akan dianggarkan, tapi dikerjakan setelah jalur tambang beres, karena kalau saya aspal sekarang truk besarnya masih berada di sana nanti rusak lagi. Jadi saya mohon warga bersabar satu tahun," ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak semua pihak mendukung pembangunan jalan tambang Cigudeg-Rumpin, mulai dari sosialisasi hingga pekerjaan selesai. "Masyarakat Bogor, khususnya Bogor Barat, mendukung apa yang ingin diwujudkan. Semoga visi misi Gubernur Jawa Barat bisa selesai di akhir masa jabatannya," katanya.
Adapun owner JB Group, Mulyadi Jayabaya, mengungkap, jalan tambang Cigudeg-Rumpin sangat mendesak dan pertama di Indonesia. Karakteristiknya hampir seperti tol karena khusus truk tambang, tapi sedikit berbeda dalam segi akses keluar masuk.
"Kalau tol biasa tidak terlalu banyak akses, ini banyak akses hingga ada delapan interchange untuk memudahkan akses keluar masuk (truk). Jembatan ada 12 termasuk jembatan yang dilewati jalan- jalan desa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: