Kementerian Sosial (Kemensos) terus bergerak membantu pemberdayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang ingin membantu masyarakat miskin agar bisa mandiri dan tidak selalu berharap pada bantuan sosial.
Pada Selasa (30/5/2023), Mensos Risma dan rombongan menyapa masyarakat Kabupaten Yapen, Provinsi Papua. Kehadirannya untuk memastikan warga di wilayah terluar ini dapat berkembang dinamis meningkatkan kesejahteraan mereka.
Baca Juga: Kunjungan ke BBPPKS Padang, Mensos Risma Berdialog dengan Penerima Manfaat di Payakumbuh
Untuk keperluan itu, Mensos Risma membantu memperkuat pemberdayaan masyarakat dengan memberikan berbagai alat pendukung. Total bantuan untuk Kabupaten Yapen lebih dari Rp2 miliar.
"Saya ingin bapak ibu bisa mandiri dan berdaya. Dulu saat saya menjadi Wali Kota Surabaya, penduduk miskinnya mencapai 32 persen, nah waktu saya meninggalkan Surabaya untuk menjadi menteri, yang miskin tersisa 4 persen. Mereka saya penuhi kebutuhannya untuk bisa mandiri. Sekarang banyak dari mereka yang dulu miskin sekarang kaya. Bapak ibu harus semangat seperti mereka yang di Surabaya," ujar Mensos Risma dalam keterangannya, Selasa (30/5/2023).
Risma mengatakan, di Yapen, banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan, salah satunya budidaya rumput laut.
Mensos menjelaskan sewaktu dirinya dalam perjalanan dinas menuju Waropen sempat diminta mampir oleh ibu-ibu di Yapen untuk melihat budidaya rumput laut. Dari kunjungan singkat tersebut, ia melihat celah untuk mengembangkan dan memasarkannya sebagai langkah untuk pemberdayaan masyarakat miskin.
"Saya waktu ke Waropen sempat diminta mampir oleh ibu-ibu, melihat rumput laut. Saya bawa contohnya untuk saya lab-kan dan hasilnya bagus," ujar Risma.
Mensos Risma mendorong agar budidaya rumput laut terus dikembangkan karena pasarnya luas dan permintaan yang tinggi. Tentu saja dengan kualitas yang bagus.
Ia pun membantu pengembangannya dengan pemberian mesin pengering. Selain itu juga mendorong petani rumput laut untuk membentuk koperasi agar harganya tidak dipermainkan oleh tengkulak.
"Saya melihat rumput laut di sini bagus. Jadi saya berikan mesin pengering agar hasilnya lebih bagus dan harganya tinggi. Kasian jika kemudian harganya dipermainkan oleh para tengkulak. Dengan harga tinggi bisa angkat kehidupan dan ekonomi keluarganya," lanjut Risma.
Tak berhenti di penyaluran bantuan mesin pengering rumput laut, Mensos juga memikirkan kondisi penerangan jalan umum di Yapen. Karenanya, Risma juga menyalurkan Penerang Jalan Umum dengan Tenaga Surya (PJUTS).
Diharapkan adanya PJUTS bisa menerangi wilayah Yapen. Saat ini memang wilayah yang terdiri dari 17 kecamatan dan 165 kampung tersebut masih kekurangan penerangan.
Langkah pemberian bantuan oleh Kemensos diharapkan Risma bisa membantu masyarakat, baik untuk peningkatan keamanan, atau pun pemberdayaan masyarakat khususnya anak-anak sekolah.
"Ya kita ingin adanya PJUTS ini bisa menerangi Yapen. Tentunya jika terang maka kehidupan malam hari di Yapen akan terasa," lanjut Mensos Risma.
Selain itu, Mensos juga memberikan bantuan pemberdayaan lain, seperti pemberian bibit babi, pembuatan kapal fiber yang semuanya bermuara pada pengentasan kemiskinan di wilayah 3T.
Sementara itu, Pj Bupati Yapen Cyfrianus Mambay menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Mensos Risma yang dinilai sangat memperhatikan masyarakat Yapen di Provinsi Papua. Cyfrianus mengatakan apa yang sudah diberikan oleh Mensos Risma akan terus dijaga dan dipelihara, termasuk juga PJUTS yang sangat berharga bagi penerangan di Yapen.
"Saya sampaikan kepada Pak Dandim dan Kapolres untuk menjaga apa yang sudah ibu Mensos Risma berikan. Ini semua wujud dari perhatian beliau bagi masyarakat Yapen," ujar Cyfrianus.
Terkait dengan budidaya rumput laut, Cyfrianus akan mendukung Mensos Risma dengan mengajak para petani rumput laut untuk membentuk koperasi. Pihaknya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Mensos Risma agar harga rumput laut bisa tinggi dan terjaga dan tidak dipermainkan oleh para tengkulak.
"Kita akan mendorong masyarakat petani rumput laut membentuk koperasi agar bisa membantu peningkatan kesejahteraan dengan menjaga kestabilan harga. Selain juga akan memudahkan pengangkutan dan komunikasi dengan pembeli," kata Cyfrianus.
Baca Juga: Puncak HLUN 2023 di Dharmasraya, Mensos Risma Dorong Masyarakat Lebih Pedulikan Para Lansia
Kunjungan turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kep. Yapen Yohanes Raubaba, Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Parakoeswa, Staf Khusus Menteri Bidang Pemerlu Pelayanan Kessos dan Potensi Sumber Kessos Luhur Budijarso Lulu, Tenaga Ahli Menteri Bidang Rehabilitasi Sosial Benhur Tomi Mano.
Ada juga Plt. Dirjen Pemberdayaan Sosial sekaligus Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial Beni Sujanto, Plt. Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial I Ketut Supena, Kepala BBPPKS Jayapura John Herman Mampioper, Tim Institut Teknologi Surabaya (ITS), Pj Bupati Kep. Yapen Cyfrianus Mambay, Ketua Forkompimda, Ketua GKI Klasis Ibu Pdt. Maria Mayor dan Wakil Ketua 1 Sinode Pdt. H. Rollo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: