Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wapres Sambut Baik Rencana Pembuatan Film Syekh Nawawi al-Bantani

        Wapres Sambut Baik Rencana Pembuatan Film Syekh Nawawi al-Bantani Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima audiensi Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative (SNA Initiative) untuk membahas mengenai rencana pembuatan film yang bercerita tentang ketokohan Syekh Nawawi al-Bantani.

        Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, kemarin. Menurutnya film tersebut mempunyai nilai sejarah yang penting karena kiprah Syekh Nawawi al-Bantani dalam perjuangan melakukan dakwah Islam.

        “Syekh Nawawi al-Bantani adalah mahaguru dari para syekh-syekh atau ulama-ulama yang banyak menyebarkan ilmu agama di nusantara ini, mulai dari Kiai Cholil Bangkalan, Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari, Pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan dan lain sebagainya,” katanya.

        Baca Juga: Maruf Amin: Percepatan Penanganan Stunting Butuh Terobosan

        Karena ketokohan Syekh Nawawi al-Bantani tersebut, Jubir Wapres menilai apabila sejarah kehidupannya dituangkan dalam film itu akan menjadi kisah yang menarik. 

        Ketika menerima audiensi tersebut, Wapres yang juga merupakan cicit dari Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan mengenai latar belakang sejarah yang sangat kental dengan nasionalisme yaitu Geger Cilegon yang terjadi pada tahun 1888. Di mana Syekh Nawawi al-Bantani merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa perlawanan bersenjata rakyat Banten melawan pemerintahan Hindia Belanda tersebut. 

        “Geger Banten ini dalam sejarah dicatat sebagai sebuah revival (kebangkitan) gerakan kebangkitan para ulama di Indonesia yang kemudian akhirnya melahirkan bibit-bibit nilai-nilai kebangsaan, nah di antara nilai kebangsaan dan religiusitas yang dibahas bersama wapres,” jelasnya.

        Selain itu, Wapres juga memberikan arahan agar film tersebut nanti mempunyai dimensi sejarah kebangsaan di satu pihak dan juga di sisi yang lain yang menjelaskan tentang latar belakang keagamaan dan keilmuan dari Syekh Nawawi al-Bantani bersama silsilah keilmuannya dengan ulama-ulama nusantara.

        Dalam menggarap film ini, Yayasan Mizan serta Yayasan SNA Initiative juga melakukan riset terlebih dahulu karena dalam film tersebut sarat akan sejarah masa lalu dan melibatkan seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.

        “Film akan dimulai dengan riset yang mendalam karena juga melibatkan tokoh Snouck Hurgronje dan setelah dilakukan riset yang cukup mendalam baru akan dibikin script dan kemudian seterusnya sebagaimana film yang sering kita saksikan,” terangnya.

        Menutup keterangannya, Jubir Wapres meyakini dengan pengalaman Mizan Productions yang telah memproduksi lebih dari 20 film nasional, kualitas film tersebut akan baik.

        “Productions dari Yayasan Mizan itu memang sudah punya reputasi yang cukup panjang dalam pembuatan film nasional dan cukup sukses,” pungkasnya.

        Sebelumnya, Direktur Utama Mizan Productions & GM New Media and Digital Initiatives PT Mizan Publika Irfan Bagir menemui Wapres untuk meminta doa restu dalam rencana pembuatan film tentang Syekh Nawawi al-Bantani.

        “Saya ada rencana karena Mizan dari dulu kan memang kita fokus untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia, buku-buku intelektual Islam terutama ulama-ulama Indonesia, jadi saya mau minta izin restu dari Pak kiai,” terangnya.

        Film ini rencananya selain berkisah tentang perjuangan Syekh Nawawi al-Bantani, Mizan Productions mengungkapkan juga akan mempromosikan Planet Talas Beneng (pangan lokal yang multi manfaat yang endemiknya berada di Banten) yang diinisiasi oleh Yayasan SNA Initiative.

        Sementara itu, Ary Aristo dari Mizan Productions juga menambahkan latar belakang pembuatan film Syekh Nawawi al-Bantani dikarenakan kehidupan beliau yang sangat beragam.

        “Dalam membuat film sejarah Syekh Nawawi al-Bantani dengan layer yang sangat kaya karena Syekh memang tokoh yang menjadi cikal terhadap dua organisasi besar keislaman di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah, yang layer kehidupan beliau itu sangat beragam kami tertarik untuk mengekspos interaksi antara beliau dengan Snouck Hurgronje,” ungkapnya.

        Hadir pula dalam audiensi tersebut,  Pendiri Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative (SNA Initiative) Siti Nur Azizah Ma’ruf, Direktur Eksekutif SNA Initiative Alip Poernomo, Syamsul Hidayat juga dari Mizan Productions, dan Pemimpin Redaksi Penerbit Expose Taufiq MR.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: