Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri PUPR Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo

        Menteri PUPR Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, masuk dalam radar cawapres Ganjar Pranowo.

        Hal tersebut dia ungkap menyusul pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang mengungkap beberapa nama yang masuk dalam 10 kandidat cawapres Ganjar Pranowo pada Selasa (6/6) kemarin.

        Baca Juga: Relawan Ganjar Pranowo Ungkap Ada 2 Alasan Tak Masuk Akal Soal Keretakan Hubungan Presiden Jokowi dan Megawati

        Hasto menuturkan, masuknya Basuki Hadimuljono tak terlepas dari kinerjanya selama menjabat sebagai menteri di dua kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai, banyak daerah yang mengalami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur.

        "Muncul juga nama Pak Basuki, Menteri PUPR. Beliau ada ini dari daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera-Palembang alami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur, kemudian NTT mengalami kemajuan, ada yang diusulkan Pak Basuki yang dikatakan Pak Jokowi sebagai bapak infrastruktur," kata Hasto dalam konferensi persnya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

        Kendati demikian, Hasto menegaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang memiliki wewenang dalam menentukan hal tersebut. Begitu pula dengan para ketua umum partai politik yang menyepakati kerja sama politik dalam pengusungan Ganjar Pranowo.

        "Nama-nama ini nanti (ditelaah) ibu ketua umum. Tinggal kemudian setelah ditelaah dari seluruh aspek kemudian berdialog dengan para ketua umum partai lain, terutama bapak presiden," katanya.

        Hasto juga menegaskan, penggodokan cawapres Ganjar Pranowo akan diramu oleh tim khusus yang akan dipimpin langsung Megawati Soekarnoputri. Nantinya, Megawati akan berkomunikasi dengan para pimpinan parpol pendukung Ganjar, terlebih dengan Presiden Jokowi. 

        "Nah terkait dengan cawapres itu nanti ada tim khusus, dipimpin oleh langsung ibu ketua umum di situ ada Mas Prananda, ada mba Puan. Ini secara dinamis kemudian ibu ketua umum secara periodik juga berkomunikasi dengan bapak Presiden Jokowi dan juga dengan para ketua umum yang sudah menyatakan dukungan terhadap Pak Ganjar, nanti ada komunikasi," ujarnya.

        Adapun Hasto menyampaikan, dalam arahan Megawati saat pembukaan Rakernas dan saat melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, disebutkan jika pasangan capres-cawapres yang akan diusung PDIP bukan semata demi kepentingan partai, tapi bagi seluruh kepentingan bangsa dan negara.

        "Bahwa capres dan cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan sepenuhnya bukan untuk kepentingan partai semata, tapi sepenuhnya, jauh di atas segala-galanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara. Sama dengan 2019 ketika diputuskan Presiden Jokowi dan KH Maruf Amin, untuk bangsa dan negara," jelasnya.

        Baca Juga: Jadi Korban Politik Cawe-cawe PDIP-Jokowi, Rocky Gerung: Saya Kasihan pada Ganjar...

        Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menyebut bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masuk dalam radar kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

        Nama AHY masuk dalam 10 kandidat cawapres yang sebelumnya diklaim ada dalam kantung Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Di samping nama AHY, Puan juga mengungkap beberapa tokoh non-partai yang saat ini memiliki jabatan sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

        Adapun nama-nama yang diungkap Puan, di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

        "Pencawapresan, nama kan banyak ada sepuluh. Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud sudah masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY, Pak Airlangga," kata Puan dalam konferensi persnya seusai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Jakarta, Selasa (6/6).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: