Masuknya AHY di Bursa Cawapres Ganjar Bak Iran dan Arab Saudi: Tak Lantas Menutup Ruang Dialog
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkap alasan masuknya nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam 10 nama kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Hal ini merespons pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang menyebut AHY ada dalam nama-nama 10 kandidat cawapres Ganjar Pranowo seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Jakarta, Selasa (6/6/2023) lalu.
Hasto menilai PDIP berupaya menetapkan spirit merangkul seluruh instrumen politik. Oleh karenanya, nama AHY masuk dalam daftar bacawapres pendamping Ganjar.
Hasto juga menyebut Puan Maharani menerima input agar AHY menjadi bacawapres pendamping Ganjar. Meskipun begitu, dia mengatakan PDIP tetap mengedepankan etika politik, sebab Partai Demokrat sendiri telah membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem.
"Ya, ketika nama itu muncul Mas AHY disampaikan Mbak Puan, spirit yang ada, kan, spirit dalam merangkul seluruh elemen politik. Kami memahami etika politik bahwa kerja sama antara partai NasDem, PKS, dan Demokrat memang sudah dilakukan, tetapi ketika ada masukan itu, ya, menjadi tanggung jawab dari kami untuk disampaikan ke publik," kata Hasto dalam konferensi persnya di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Hasto pun menyadari posisi AHY bersama Demokrat berbeda dengan PDIP menyambut Pilpres 2024. Meski begitu, dia mengingatkan ruang dialog harus dibuka dalam perpolitikan. Sebagaimana Iran dan Arab Saudi, kata Hasto, tidak lantas membuat kedua negara menutup ruang dialog demi kemajuan bersama.
"Tentu saja dialog, meskipun ada perbedaan posisi politik itu suatu hal yang sangat penting, karena politik ini harus membuka ruang dialog. Dari aspek eksternal lingkungan strategis kita, kita melihat bahwa antara Iran dan Arab Saudi, oleh campur tangan Tiongkok itu bisa bertemu sebagai dua negara yang selama ini bertikai, ternyata bisa melakukan perundingan," ujar Hasto.
"Politik, kan, mencari suatu terobosan-terobosan, inilah hakikat yang sebenarnya, terlebih bagi bangsa yang punya spirit gotong royong," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam radar kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Nama AHY masuk dalam 10 kandidat cawapres yang sebelumnya diklaim telah dikantongi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Di samping nama AHY, Puan juga mengungkap beberapa tokoh nonpartai yang saat ini memiliki jabatan sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Adapun, nama-nama yang diungkap Puan di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Pencawapresan, nama kan banyak ada sepuluh. Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud sudah masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY, Pak Airlangga," kata Puan dalam konferensi persnya seusai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Jakarta, Selasa (6/6/203).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas