Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Terang-terangan Sebut Lembaga Survei di Indonesia Tukang Tipu: Ya, Saling Nitip Kuesioner!

        Rocky Gerung Terang-terangan Sebut Lembaga Survei di Indonesia Tukang Tipu: Ya, Saling Nitip Kuesioner! Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan banyak lembaga survei di Indonesia sekarang yang aslinya lembaga penipu karena tidak memberikan data akurat.

        “Semua lembaga survei yang ada sekarang itu adalah urusannya tipu menipu. Saling nitip kuesioner. Karena itu mirip-mirip aja,” kata dia melansir dari video yang diunggah oleh akun Politikus Partai Demokrat Soeyoto.

        Mantan dosen UI ini mengatakan pada awalnya hanya ada satu lembaga survei yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dibiayai oleh World Bank.

        Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Sebagai Penjual Dungu Setelah Tawarkan IKN ke Orang Singapura

        Adapun tujuan pembentukannya yaitu untuk mem-backup demokrasi dan tidak ada yang membayar lembaga survei tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

        “Nggak ada yang bayar di situ karena ini uang dunia uang world bank. Dari lembaga itu berternaklah di situ tokoh-tokoh yang ada sekarang,” ujar Rocky.

        Namun, lembaga survei yang ada sekarang melakukan manipulasi sehingga terlihat dari hasil surveinya yang mirip-mirip.

        Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut informasi Rocky salah lantaran LSI dibiayai oleh JICA pada awalnya, bukan World Bank.

        “Mas @arsul_sani, belum apa-apa Rocky Gerung sudah salah. Yg biayai @LSI_Lembaga bukan World Bank, tapi JICA,” ujar Burhanuddin, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @BurhanMuhtadi pada Rabu (7/6/2023).

        Ia mengatakan bahwa bukan hanya partai politik, bahkan lembaga internasional pun meminta survei dari lembaga survei. Sehingga, pernyataan Rocky tersebut tidak benar.

        “Kalau lembaga-lembaga survei itu tipu-tipu seperti kata Rocky, tidak mungkin partai-partai, lembaga-lembaga internasional, dll meminta survei ke kami. Masak elite politik mau aja kena tipu hehe,” ujar Burhanuddin.

        Baca Juga: Investor Singapura Kaget dengan Ucapan Jokowi Soal Ibu Kota Nusantara, Ternyata karena...

        “Harusnya elite politik protes ke Rocky Gerung karena kalau mengikuti logika Rocky, elite politik dan partai-partai yg rajin meminta survei itu dungu karena mau aja kena tipu lembaga-lembaga survei,” sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: