Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Mahal yang Harus Dibayar! NasDem dan Demokrat 'Digoyang' Pasca Dukung Anies Baswedan, PKS Tinggal Tunggu Giliran?

        Harga Mahal yang Harus Dibayar! NasDem dan Demokrat 'Digoyang' Pasca Dukung Anies Baswedan, PKS Tinggal Tunggu Giliran? Kredit Foto: PKS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wartawan Senior dari Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief (Hersu) menyoroti soal kabar goyangnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas NasDem-PKS-Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.

        Menurutnya KPP harus membayar mahal sebagai akibat mendukung Anies Baswedan. Ia menilai Demokrat dan NasDem disebut yang mendapat tekanan besar. NasDem dengan menteri yang merupakan kadernya “dihantui” jerat kasus, dan Demokrat yang dibayangi pengambilalihan partai oleh kubu Moeldoko Cs.

        “Mereka membayar sangat-sangat mahal karena mereka mendukung Anies Baswedan. Itu yang sangat terasa sekali pada partai NasDem yang pertama kali dan kedua pada partai Demokrat,” ujar Hersu melalui kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Jumat (16/6/23).

        Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

        “Saya kira dua-duanya berat, tapi kalau akhirnya terwujud bahwa Partai Demokrat diambil pasti jauh lebih berat,” tambahnya.

        Hal itu karena menurut Hersu, ketika sebuah partai sudah diambil alih, maka para pengurus sekarang akan menjadi “gelandangan” politik, serta para kader harus mengakui kepengurusan baru mengingat apa yang dilakukan kubu Moeldoko adalah upaya terakhir yang bisa dilakukan untuk mengambil alih Demokrat.

        Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!

        Tak berhenti sampai di situ, Hersu menilai PKS bukannya tanpa celah untuk digoyang. Ia menyinggung upaya halus pihak istana yang diduga dilakukan Sandiaga Uno agar PKS merapat kekuasaan dan meninggalkan narasi perubahan koalisi Anies.

        Ke depannya, menurut Hersu, bukan tidak mungkin PKS akan mengalami hal serupa dengan NasDem dan Demokrat.

        “PKS sendiri saya kira sedang tunggu giliran, ini tinggal dicari-cari,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: