Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Sandiaga Uno, PPP Pertimbangan Tokoh NU Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

        Selain Sandiaga Uno, PPP Pertimbangan Tokoh NU Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Rommy mengakui tengah mempertimbangkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai cawapres bagi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 nanti. Sebagaimana diketahui, PPP resmi menjalin kerjasama politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pengusungan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 nanti.

        "Yang jelas NU adalah ormas terbesar di dunia hari ini. Jadi tentu sangat kita hitung," kata Rommy saat ditemui wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (16/6/23).

        Dia pun mengakui, PPP akan menyodorkan dua nama kandidat cawapres Ganjar Pranowo. Adapun salah satu daru dua nama yang akan diusulkan PPP, di antaranya adalah Sandiaga Uno.

        Baca Juga: Romahurmuziy Jelaskan Presiden Jokowi Sudah Berdiri di Samping Ganjar Pranowo Sejak Awal, Endorse ke Calon Lain Cuma Sampingan

        Meski demikian, Rommy menyebut usulannya juga mesti dibicarakan bersama. Pasalnya, partai politik yang resmi mengusung Ganjar Pranowo tak hanya PPP dan PDIP, tetapi juga Partai Hanura dan Partai Perindo.

        Dia pun menyebut, proses pengambilan keputusan cawapres Ganjar Pranowo biasanya berlangsung secara aklamasi. Rommy menyebut, hal itu telah terjadi pada saat Pilpres sebelumnya.

        "Ya, nanti seperti yang sudah-sudah. Nanti akan menyampaikan satu-satu ditanya, 'ngusulin siapa, ngusulin siapa, ngusulin siapa'. Kalau nanti kemudian, ini kan Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) belum bersikap. Sikap Bu Mega seperti apa, nanti akan disampaikan balik biasanya, 'sikap kami ini bagaimana'," katanya.

        Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Ganjar Pranowo Punya Nyali, Romahurmuziy Ungkap Jangan Senang Dulu

        "Kalau misalnya semuanya langsung aklamasi, ya, sudah diputus. Tapi kalau belum, tentu masing-masing dengan konsekuensinya, apa tetap mau bersama Pak Ganjar atau tidak," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: