Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Ekspor Mebel dan Kerajinan, Begini Strategi HIMKI Tangkap Pasar Global

        Genjot Ekspor Mebel dan Kerajinan, Begini Strategi HIMKI Tangkap Pasar Global Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Meskipun kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik, ternyata permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia. Kendati demikian, data menunjukan pada kuartal I tahun ini, ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan.

        "Kami berharap dengan adanya pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor tersebut pada kuartal selanjutnya. Untuk itu, peran Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sangat penting," ujar Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) HIMKI, yang dikutip di Jakarta, Sabtu (17/6/2023). Baca Juga: Nilai Ekspor Nonmigas dari Kaltim pada Cawu I 2023 Tembus Hampir 200 Juta Dolar

        Dia bilang, sebenarnya peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar akan produk mebel dan kerajinan nasional.

        Sampai saat ini pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional. Meskipun demikian, kata Abdul, kita harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional (AS dan Eropa), dimana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar.

        Untuk itu, guna mengantisipasi jika situasi semakin memburuk, pelaku usaha harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya.

        "Berbagai langkah kami bahas di Rapimnas ini mengingat industri mebel dan kerajinan adalah industri masa depan bagi Indonesia karena memiliki potensi pengembangan yang sangat besar, baik dari sisi bahan baku, sumber daya manusia, maupun serapan pasarnya," pungkasnya. Baca Juga: Tok! Pemerintah Resmi Berikan Relaksasi Ekspor Mineral Logam

        Adapun industri mebel dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, sebagai penghasil devisa negara serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan, dan serta didukung oleh sumber bahan baku yang cukup berupa kayu, rotan maupun bambu. 

        "Daya saing industri furniture dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan serta didukung oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh SDM yang kompeten," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: