Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singgung Masalah Kestabilan Jiwa, Ade Armando Sebut Prabowo Subianto Tak Layak Didukung Jadi Presiden: Dia Menghajar Bawahannya...

        Singgung Masalah Kestabilan Jiwa, Ade Armando Sebut Prabowo Subianto Tak Layak Didukung Jadi Presiden: Dia Menghajar Bawahannya... Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi/
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga loyalis Ganjar Pranowo, Ade Armando blak-blakan menyebut tidak akan mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden.

        Ade menyebut beberapa alasan yang menurutnya menjadikan Prabowo tak layak didukung. Salah satu yang ia singgung adalah masalah kestabilan jiwa Prabowo yang menurut Ade bermasalah.

        “Prabowo dikenal sebagai tokoh yang tak mampu mengendalikan emosi,” ujar Ade di kanal Youtube Cokro TV, dikutip Senin (19/6/23).

        Ade mengklaim sudah banyak beredar cerita yang menggambarkan bagaimana bobroknya kondisi emosional seorang Prabowo.

        Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

        Ia menyebut Prabowo menghajar bawahannya karena masalah sederhana.

        "Sudah banyak beredar cerita bagaimana dia menghajar bawahannya secara fisik untuk alasan sederhana," kata dia.

        Tak sampai di situ, Ade mengungkapkan Pilpres 2019 lalu jadi bukti bagaimana kestabilan jiwa Prabowo terganggu.

        Menurutnya, sudah ada penilaian dari ahli yang mendukung pernyataannya tersebut.

        “Penilaian para ahli membenarkan gambaran umum itu, pada 2019 lalu, beredar hasil penilaian para Psikolog UI tentang Jokowi dan Prabowo,” jelasnya.

        Baca Juga: Rocky Gerung Soal Kaesang bin Jokowi Mau Nyalon Jadi Wali Kota Depok: Dia Punya Pengalaman Apa?

        “Jika diukur angka 1-10, Poin stabilitas emosi prabowo berada di angka 5,16 sedangkan Jokowi 7,60. Begitu juga Jokowi hanya 13 persen kemungkinan otoriter sedangkan Prabowo 76 persen. Soal Demokratis Jokowi 87 persen, Prabowo hanya 24 persen. Saya tidak ingin mempunyai presiden semacam itu,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: