Nggak Mungkin Pertemuan AHY dan Puan Maharani Hanya untuk Rekonsiliasi, Refly Harun Singgung Peluang Demokrat Kabur dari Kubu Anies Baswedan
Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani jadi sorotan hangat beberapa waktu terakhir.
Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara dan pengamat politik Refly Harun mengungkapkan sangat tidak masuk akal apabila pertemuan tersebut disebut hanya untuk rekonsiliasi ketegangan PDIP dan Demokrat.
“Untuk apa dia rekonsiliasi dengan PDIP? Tentu ada maknanya, masa sekadar rekonsiliasi hubungan Megawati dan SBY, rasanya aneh sekali,” ujar Refly di kanal Youtubenya, dikutip Selasa (20/6/23).
Pertemuan AHY dengan Puan Maharani menurut Refly mengisyaratkan adanya manuver yang dilakukan oleh Demokrat.
Menurutnya, AHY Cs sedang memberi tekanan agar Anies segera menentukan siapa Cawapres pilihannya.
“Kalau seandainya tidak dicalonkan cawapres, mereka tidak bergerak dukung Anies Baswedan. Karena itu, lewat Andi Arief misalnya, Demokrat sepertinya menekan agar Anies Baswedan segera cepat menentukan cawapresnya siapa,” jelasnya.
“Agar Demokrat bisa menentukan sikap sembari dia mencari alternatif-alternatif. Menentukan sikap apakah masih di KPP atau tidak,” tambahnya.
Karenanya, Refly menilai Partai Demokrat memang belum sepenuhnya memberikan dukungan kepada Anies. Tak gencarnya Demokrat memberikan dukungan lewat publikasi spanduk-baliho layaknya yang sudah dilakukan NasDem dan PKS disebut jadi salah satu contoh belum seriusnya Demokrat mendukung Anies.
Keputusan Anies soal Cawapres yang akan membersamainya menurut Refly akan menentukan apakah Demokrat akan lanjut di KPP atau justru meninggalkan Anies.
Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!
“Ini analisis saya, bisa juga salah, Demokrat sepertinya belum bisa dikatakan 100 persen mendukung Anies Baswedan,” ujarnya.
Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan pertemuan ini tak mengubah sikap Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
“Posisi kami Partai Demokrat sampai hari ini masih setia di Koalisi Perubahan yg kami ikut dirikan dan bentuk,” jelasnya lewat akun twitter pribadinya, dikutip Senin (19/6/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: