Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        10 Strategi Jitu Jokowi Jegal Anies Baswedan Mulai Terbongkar, Skenario Pamungkas Istana Diungkap Denny Indrayana

        10 Strategi Jitu Jokowi Jegal Anies Baswedan Mulai Terbongkar, Skenario Pamungkas Istana Diungkap Denny Indrayana Kredit Foto: Instagram/Denny Indrayana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana menyampaikan informasi yang didapatnya terkait Anies Baswedan yang akan segera ditersangkakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

        "Anies segera jadi tersangka korupsi di KPK. Kabar itu sudah menjadi informasi yang beredar di banyak kesempatan," demikian ditulis Denny dalam unggahannya di Twitter, Rabu (21/6/2023). 

        Baca Juga: Denny Indrayana Dapat Info Anies Bakal Segera Ditersangkakan KPK, Musni Umar: Jika Terjadi, Maka Akan Ada People Power!

        Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara ini, Anies akan segera ditersangkakan dalam upaya pihak Istana menjegalnya menjadi capres.

        "Pentersangkaan adalah salah satu skenario pamungkas Istana untuk menjegal Anies Baswedan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024," kata Denny.

        Ia pun menyampaikain 10 strategi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduganya masih berupaya menjegal Anies menuju Pilpres 2024.

        "Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden," ujar Denny.

        Sementara kedua, lanjutnya, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.

        "Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik," jelasnya.

        Adapun keempat, Denny menyebut kubu Jokowi menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.

        Dan kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia berisiko dicopot dari posisinya.

        "Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024. Ketujuh, adalah tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto," jelas Denny Indrayana.

        Kemudian, Advokat tersebut menyampaikan strategi kedelapan, yakni Jokowi membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. 

        "Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E," katanya.

        Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Anies Ditersangkakan KPK, NasDem Nyeletuk: Ngomong-ngomong Saja Dia...

        Kesembilan, lanjut Denny, adalah mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. 

        "Kesepuluh, yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Almas
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: