Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menko PMK Muhadjir Effendy Mengakui Seleksi Sekolah Staf Presiden Objektif, Tanpa Ada Titipan

        Menko PMK Muhadjir Effendy Mengakui Seleksi Sekolah Staf Presiden Objektif, Tanpa Ada Titipan Kredit Foto: Kemenko PMK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, proses seleksi Sekolah Staf Presiden (SSP) Pertamina 2023 dapat menjadi praktik baik bagi proses seleksi perekrutan di Indonesia. Hal tersebut dilakukan secara objektif, ketat, dan tanpa ada titipan.

        Penilaian ini disampaikan Muhadjir setelah mendapati salah satu anggota keluarganya yang ikut mendaftar SSP dinyatakan tidak lolos seleksi. Padahal, sebelumnya ia sudah memberikan surat rekomendasi.

        Baca Juga: Kemenko PMK Dorong Daerah Terdampak Gempa Bumi Bantul Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat

        "Namun, memang tulisan saya di situ saya sebutkan apabila yang bersangkutan memenuhi syarat. Alhamdulillah, ternyata yang bersangkutan tidak diterima. Ini menunjukkan seleksi dilakukan secara objektif, ketat, dan tanpa ada titipan," kata Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).

        Menurut Muhadjir, apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko dengan membuat program Sekolah Staf Presiden bisa menjadi bagian dari revolusi mental di Indonesia. Terlebih, proses perekrutan dilakukan dengan adil dan benar-benar berdasarkan kompetensi.

        "Seandainya semua proses seleksi di Indonesia berjalan seperti di SSP, ini akan menjadi gerakan revolusi mental," ujarnya.

        Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali menegaskan komitmennya tentang proses seleksi program SSP. Semua harus dilakukan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan, termasuk untuk kualifikasi peserta. "Dalam prosesnya, saya selalu mengawasi tim SSP ini untuk tetap menjalankan proses sesuai standarnya," tegas Moeldoko.

        Seperti diketahui, dari 66.139 peserta yang mendaftar Sekolah Staf Presiden (SSP) Pertamina 2023, hanya 35 orang yang dinyatakan lolos seleksi dan menjadi bagian dari SSP. Proses seleksi dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, tahap administrasi, di mana tim SSP mengecek seluruh dokumen calon peserta.

        Dokumen tersebut, di antaranya, adalah daftar riwayat hidup, tingkat pendidikan, serta pengalaman organisasi dan latar belakang profesi. Tahap selanjutnya dilakukan seleksi esai yang dilanjutkan dengan seleksi wawancara oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden.

        Saat ini, 35 peserta SSP Pertamina 2023 masih mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan Istana Negara. Pelaksaan SSP Pertamina akan berakhir pada Jumat, 14 Juli 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: