Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertemuan Task Force ASEAN+3: RI Minta Genjot Transaksi Mata Uang Lokal di Kawasan

        Pertemuan Task Force ASEAN+3: RI Minta Genjot Transaksi Mata Uang Lokal di Kawasan Kredit Foto: Kemenkeu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ketiga Gugus Tugas (Task Force) ASEAN+3. Salah satu bahasan dalam pertemuan itu adalah terkait penggunaan mata uang lokal di kawasan.

        Pertemuan yang merupakan kelanjutan Co-Chairmanship Indonesia dan Jepang dalam kerja sama sektor keuangan negara-negara ASEAN+3 tahun ini dihadiri oleh negara anggota ASEAN, China, Jepang, dan Korea, yang berlangsung di Yogyakarta.

        Baca Juga: Menlu Retno Duduk Bareng Pemerintah Rusia dan China di Sela Pertemuan ASEAN: Kita Benar-benar Perlu...

        Perwakilan Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Yogi Rahmayanti, menyampaikan, sebagai kelanjutan dan mandat dari pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN+3 Mei lalu, pertemuan ini ditujukan untuk meningkatkan dialog kebijakan, koordinasi, dan kerja sama di bidang keuangan, moneter, dan fiskal.

        "Pada pertemuan tersebut juga membahas kajian-kajian strategis yang menjadi perhatian utama di kawasan, antara lain kajian terkait transaksi mata uang lokal guna mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di antara negara-negara di kawasan, kajian pembiayaan berkelanjutan, serta kajian terkait risiko stabilitas keuangan di kawasan yang disebabkan oleh utang korporasi," kata Yogi, dikutip Kamis (13/7/2023).

        Yogi menyampaikan pertemuan ini juga membahas agenda kerja sama untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan melalui penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) sebagai regional self-help mechanism.

        "Serta, pengembangan potensi fasilitas baru untuk pencegahan dan penanganan krisis keuangan kawasan dalam rangka menjawab dinamika dan tantangan perekonomian global yang terus berkembangan sesuai kebutuhan kawasan," lanjutnya.

        Kemudian, Yogi menambahkan, pertemuan ini juga membahas penguatan kapasitas ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai lembaga pengawasan yang mendukung implementasi berbagai fasilitas pencegahan dan penanggulangan krisis di kawasan, serta penyedia program-program penguatan kapasitas pengawasan bagi negara anggota ASEAN+3.

        Baca Juga: Sah! Usai Teken Aksesi TAC, Arab Saudi Resmi Jadi Mitra ASEAN

        "Pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 juga menjadi pertemuan pertama yang secara khusus membahas agenda Disaster Risk Financing Initiative sebagai inisiatif baru guna mendorong kerja sama pembiayaan, pertukaran informasi, dan bantuan teknis terkait risiko bencana di kawasan," tuturnya.

        Terakhir, Yogi mengatakan hasil diskusi dari agenda-agenda pertemuan ketiga Gugus Tugas ASEAN+3 akan disampaikan dan dibahas lebih lanjut pada pertemuan Gugus Tugas ASEAN+3 berikutnya pada September 2023 mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: