- Home
- /
- Government
- /
- Government
Menkop-UKM: Hilirisasi Komoditas Unggulan Daerah Perluas Lapangan Kerja
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki menegaskan, hilirisasi komoditas unggulan daerah menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan memperluas lapangan kerja.
Menkop-UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara opening ceremony dan harvesting Gernas BBI dan BBWI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (14/7), mengatakan bahwa pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita harus tumbuh minimum mencapai 12.000 dolar AS, dari yang sebelumnya 4.500 dolar AS.
Baca Juga: Teten Masduki Lepas Kontingen Kemenkop-UKM ke PORNAS KORPRI XVI 2023
"Sekitar 97 persen lapangan kerja terserap pada segmen usaha mikro di sektor informal. Karena itu, kami diminta Presiden agar segera melakukan hilirisasi, selain mineral. Dengan melakukan hilirisasi berbasis perkebunan, pertaninan, dan kelautan, yang juga melibatkan koperasi dan UMKM, akan melahirkan lapangan kerja yang lebih berkualitas," kata Menkop-UKM, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Menteri Teten mengungkapkan, Indonesia kaya akan keunggulan domestiknya. Sebagai contoh di Kalimantan, ada 10.000 ton rotan per bulan yang hingga saat ini baru terserap ke dalam industri furnitur sebesar 1.000 ton. Selain itu, terdapat tanaman obat-obatan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai ekstrak untuk kebutuhan industri farmasi.
"Jika komoditas unggulan daerah bisa dihilirisasi dengan baik, ini akan membuka lapangan kerja. Jadi, nanti kita akan bekerja sama dengan kepala daerah untuk menghadirkan investor, termasuk mengembangkan inovasi produknya," kata Menteri Teten.
Menteri Teten menyatakan optimisme, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan kesejahteraaan yang meluas dan merata.
Gernas BBI dan BBWI Kalteng
Menteri Teten menambahkan, suksesnya program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI) menjadi pemantik dalam menumbuhkan semangat bukan hanya bagi kementerian/lembaga dan BUMN dalam mengalokasikan belanja APBN 40 persen, melainkan juga meningkatkan penggunaan produk lokal di kalangan masyarakat.
"Peran pemerintah daerah sangat strategis dalam mendukung suksesnya Gernas BBI dan Gernas BBWI. Dengan begitu, kita bisa makin optimistis ekonomi Indonesia makin kuat karena konsumsi masyarakat dalam penggunaan produk lokal meningkat, juga belanja pemerintah," ujar Menteri Teten.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Gernas BBI dan BBWI menjadi upaya untuk membangun Indonesia yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional.
"Dengan membangkitkan semangat kebanggaan produk Indonesia dan pariwisata di Tanah Air, kita perkuat fondasi pembangunan ekonomi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memperkuat indentitas sebagai bangsa yang kreatif dan berbudaya," kata Sandiaga Uno.
Baca Juga: Kemenkop-UKM dan BPS Sepakat Perkuat Pendataan Koperasi dan UMKM Tahun 2023
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, dalam upaya memajukan ekonomi bangsa, peran serta UMKM tak bisa dilepaskan sehingga ke depan diperlukan peningkatakan kapasitas, inovasi, dan kreasi pelaku UMKM.
"Inovasi dan kreativitas perlu untuk memajukan ekonomi bangsa dan UMKM. Hal ini bertujuan agar produk unggulan kita bisa bersaing dan kita pasarkan secara nasional bahkan internasional," kata Perry Warjiyo.
Senada disampaikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo. Dia mengatakan, saat pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian sempat terkendala. Hadirnya kegiatan Gernas BBI dan BBWI diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Potensi yang dihadirkan Gernas BBI dan BWI luar biasa. Kami berharap ajang ini dapat terus berlanjut lewat dukungan berbagai pihak, terutama dari Pemerintah Pusat untuk bisa terus memotivasi dan mendukung UMKM di wilayah kami," kata Edy Pratowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: