Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sempat Pesimis, Bos ASDP Ungkap Tantangan Saat Berekspansi ke Sektor Properti dan Pariwisata

        Sempat Pesimis, Bos ASDP Ungkap Tantangan Saat Berekspansi ke Sektor Properti dan Pariwisata Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), BUMN yang dikenal sebagai penyedia jasa penyeberangan laut dan pelabuhan terintegrasi, menghadapi tantangan besar saat memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis ke sektor properti dan pariwisata. Meskipun langkah ini awalnya diragukan, namun ASDP berhasil mengatasi berbagai tantangan untuk mencapai tujuan baru mereka.

        Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi mengungkapkan bahwa perusahaan melihat potensi bisnis yang lebih tinggi di beberapa pelabuhan di Indonesia. Akhirnya, ASDP memutuskan untuk menjadi penggerak ekonomi di sekitar pelabuhan Labuan Bajo, yang dikenal sebagai "next Bali" karena potensi pariwisatanya yang besar.

        ASDP menyadari bahwa ekspansi ke sektor properti dan pariwisata bukanlah bidang yang menjadi keahlian utama mereka. Oleh karena itu, tantangan terberatnya adalah adanya pemikiran pesimis dari orang-orang internal ASDP sendiri.

        Baca Juga: ASDP Perluas Bisnis ke Sektor Properti dan Pariwisata, Dirut: Ada Peluang Bisnis

        “Pertama, yang paling berat barangkali adalah pessimism dari orang ASDP sendiri gitu. Emang bisa gitu kita ke sana? Emang kita punya keahliannya? Itu hal yang kalau enggak dikelola dengan baik bisa digoreng-goreng juga, artinya bikin apa ya moralnya tuh kita down kan,” terang Ira, dikutip dari kanal Youtube Dr. Indrawan Nugroho pada Selasa (18/7/2023).

        Mereka meyakini pentingnya memiliki tim yang ahli dan berpengalaman dalam mengelola bisnis tersebut. Dengan membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan selalu bertanya kepada orang yang ahli di bidang properti dan pariwisata, ASDP dapat memastikan pengelolaan yang lebih fokus dan efisien.

        “Yang kedua ya tadi kita sebutkan. Expertise-nya ini mesti dibangun, milihnya gimana? Komposisi orangnya seperti apa? Itu kan karena kita bukan dari bisnis (properti dan pariwisata) itu, maka banyak nanya deh gitu sama orang yang tahu,” imbuhnya.

        Selain itu, ASDP juga perlu mengatasi perbedaan dalam pengelolaan bisnis. Bisnis properti dan pariwisata membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang berbeda dengan bisnis jasa penyeberangan laut. Untuk mengatasi hal ini, ASDP membentuk anak perusahaan, PT Indonesia Ferry Property, yang akan mengelola pengembangan bisnis di sektor properti.

        Dalam menjalani bisnis baru ini, Ira mengungkapkan usaha perusahaan untuk memahami kekhawatiran orang sebaik mungkin sebelum melanjutkan ekspansi bisnis ini. Ia mencoba menyalurkan ide besar ke kelompok kecil agar mendapatkan pemahaman yang luas terkait bisnis baru.

        Dengan strategi itu, ia berhasil menjalankan tujuan barunya yang didukung oleh orang-orang sekitar. Hingga kini, ASDP berhasil menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk pelabuhan.

        “Intinya gini, jangan lempar ide untuk pertama kalinya, apalagi ide besar dan di meeting yang besar. Usahakan pecah-pecahlah ide-ide besar itu di kelompok-kelompok kecil, sehingga sudah dapat insight dari masing-masing kelompok kecil-kecil itu,” pungkasnya.

        Baca Juga: Setelah Cetak Laba Tertinggi di 2022, ASDP Setorkan Dividen Hingga Rp101 Miliar

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: