Eksponen Golkar Dorong Luhut Binsar Gantikan Posisi Airlangga Hartarto di Kursi Ketua Umum
Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Partai Golkar, Lawrence Siburian, mengakui sosok Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kapasitas untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Dari analisis kita yang punya, kapasitas untuk menjadi ketua umum tersebut kita jatuhkan pilihan kita pada Pak Luhut, karena situasi yang sudah sangat singkat tentu kami punya kriteria untuk menilai itu," kata Lawrence saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Prihatin Lihat Kondisi Golkar, Pesan Luhut: Strateginya Harus Jelas. Jangan Semua Mau!
Dia menilai Luhut memiliki sikap kepemimpinan yang kuat dengan latar belakang yang baik. Menurutnya, figur Luhut memiliki manajemen yang baik dengan jejaring yang luas.
Oleh karena itu, Lawrence menilai figur Luhut memenuhi persyaratan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kendati demikian, dia mengakui penetapan Luhut untuk menggantikan Airlangga Hartarto sangat singkat.
"Hanya saja, kita melihat dalam situasi yang sangat sempit ya. Maka kita memprioritaskan, maka kita memberi prioritas pada Pak Luhut," tegasnya.
Selain Luhut, Lawrence pun mengakui beberapa nama yang juga memiliki kapasitas mempuni untuk menempati posisi Ketua Umum Partai Golkar, yakni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, hingga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo.
"Ya seperti Pak Luhut, Pak Bahlil, kemudian itu Pak Agus Gumiwang, kemudian itu Pak Bambang Soesatyo dan lain-lain. Jadi kita sudah bahas dan kita sudah pada satu kesimpulan bahwa mereka itu memang punya kapasistas," jelas Lawrence.
"Tetapi kita pertimbangkan situasi yang hanya tinggal 7 bulan ke Pileg, dan juga kita pertimbangkan Oktober sudah memasukan daftar calon presiden-calon wakil presiden, dan juga menetapkan nomor urut calon legislatif Partai Golkar, yang sudah sangat singkat sekali, ini kan Juli-Agustus-September-Oktober, dua bulan berapa harilah. Jadi yang satunya dua bulan berapa hari, yang satunya enam bulan berapa hari, kurang lebih tujuh bulan ya ke Pileg," tandasnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak keberatan menjadi Ketua Umum Golkar. Asalkan, langkah yang diambil seuai aturan dan damai. Tak hanya itu, Luhut juga tidak ingin bermain uang untuk bisa menjadi Ketum Golkar.
Baca Juga: Kala Erick Hingga Luhut Ngotot Mau Vale Dikuasai Negara, Arifin Tasrif Minta Dijalankan Secara B2B
"Mereka minta saya maju sebagai Ketum Golkar. Saya bilang, saya tidak di posisi untuk itu. Silakan saja. Saya ndak mau berkelahi. Kedua, saya nggak mau main-main uang karena biar Golkar kembali ke masa lalunya. Jangan main-main uang!" kata Luhut dalam wawancaranya dikutip dari YouTube Kompas TV di acara Rosi.
Sebelumnya, sejumlah tokoh internal Golkar mengembuskan isu Munaslub. Misalnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi), Lawrence TP Siburian, dan Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam. Namun, usulan Munaslub untuk mengganti Airlangga Hartarto dari posisi Ketum Golkar dibantah Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar, Ganjar Razuni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas