Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Adhi Commuter Properti Terpangkas Jadi Rp20,70 Miliar, Apa Pemicunya?

        Laba Adhi Commuter Properti Terpangkas Jadi Rp20,70 Miliar, Apa Pemicunya? Kredit Foto: ADCP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) baru saja merilis laporan keuangannya untuk periode semester pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa perusahaan pelat merah itu mengantongi laba sebesar Rp20,70 miliar.

        Sayangnya, jika dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada penurunan sebesar 44,90% dari Rp37,58 miliar.

        Menurunnya keuntungan Adhi Commuter Properti tidak dapat dilepaskan dari terpangkasnya pendapatan usaha sepanjang enam bulan pertama tahun 2023. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa pendapatan usaha perusahaan milik negara itu berada di angka Rp210,44 miliar alias terkikis 31,67% dari enam bulan pertama tahun 2022.

        Baca Juga: Keren! BNI Cetak Laba Bersih Rp10,3 Triliun di Semester I 2023

        Selain itu, pada paruh pertama tahun 2023, Adhi Commuter Properti tampaknya mengeluarkan dana tambahan untuk membiayai beban pajak penghasilan. Pada periode ini, perusahaan milik negara itu menggelontorkan Rp163,16 juta; sedangkan pada periode sebelumnya, terlihat tidak ada pengeluaran untuk keperluan tersebut.

        Perlu diketahui bahwa, beban pokok pendapatan Adhi Commuter Properti terpantau ikut tereduksi 35,09% menjadi Rp155,99 miliar. Kendati demikian, nominal beban usaha dikabarkan melambung 26,97% ke angka Rp30,85 miliar. Adapun segmen yang paling banyak memakan biaya adalah beban umum dan administrasi sebesar Rp17,22 miliar.

        Baca Juga: Pendapatan Susut, Laba Lippo Cikarang Ikut Ambruk 67,03% pada Semester I-2023

        Sebagai informasi tambahan, nilai aset Adhi Commuter Properti berada di angka Rp6,27 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp3,35 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp2,92 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di posisi Rp3,79 triliun dan Rp2,47 triliun. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: