Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengguna Aktif Makin Turun, Bagaimana Masa Depan Threads?

        Pengguna Aktif Makin Turun, Bagaimana Masa Depan Threads? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Threads telah membuka pintu menuju era baru dalam interkoneksi media sosial (medsos). Aplikasi ini mengajak pengguna untuk mengeksplorasi perubahan paradigma dalam dunia medsos karena Threads akan menyatu dengan fediverse, bagian dari ekosistem Meta yang beroperasi dengan prinsip desentralisasi. Dalam fediverse, akun-akun dari platform yang berbeda dapat berkomunikasi langsung melalui protokol Activity Pub

        Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), menjelaskan bahwa dengan dukungan fediverse, pengguna Threads dapat berinteraksi dan juga berbagi konten antarplatform.

        “Pengguna bisa mengirim tweet melalui Facebook atau memilih foto Instagram dari Twitter. Fediverse akan berdampak signifikan bagi masa depan jejaring sosial dan komunikasi online. Integrasi Ini meningkatkan interoperabilitas, membedakan pengguna dengan pilihan platform yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” terang Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Jumat (28/07/2023).

        Baca Juga: Elon Musk Tuduh Threads Tiru Twitter, Meta Langgar HAKI?

        Kabarnya, fediverse juga bisa melindungi privasi data pengguna lebih ketat serta mendorong terbentuknya beragam komunitas. Namun sejauh ini, pengguna masih harus menunggu Threads untuk bisa benar-benar kokoh.

        Dengan respons besar yang muncul pascapeluncuran, performa Threads belum bisa dijadikan patokan. Sebab, respons besar itu hanya sesaat saja. Hal itu yang sedang dialami oleh Meta saat ini setelah peluncuran aplikasi barunya. Jumlah pengguna aktif Threads turun usai mendapat predikat sebagai aplikasi dengan pertumbuhan tercepat ketika berhasil mengumpulkan 100 juta pengguna dalam hitungan hari.

        “Sebuah artikel PetaPixel mengungkapkan fenomena (penurunan) itu. Seminggu pertama pengguna Threads mencapai 100 juta, tapi setelahnya tingkat engagement pengguna Threads terus menurun,” tuturnya.

        Berdasarkan data dari SensorTower dan SimilarWeb, terdapat penurunan signifikan dalam pertumbuhan dan interaksi sejak peluncuran Threads. Jumlah pengguna aktif aplikasi ini mengalami penurunan sekitar 20%. Selain itu, waktu yang dihabiskan pengguna di Threads juga mengalami penurunan sebanyak 50%, yaitu dari 20 menit menjadi hanya 10 menit.

        Melansir data SimilarWeb, Threads mengalami penurunan jumlah pengguna aktif harian dari 49 juta pada 7 Juli menjadi 23,6 juta pada 14 Juli. Di Amerika Serikat, yang dilaporkan memiliki tingkat interaksi tertinggi, waktu penggunaan menurun dari 21 menit per hari menjadi 6 menit dalam periode waktu yang sama.

        SimilarWeb mengungkapkan datanya hanya didasarkan pada penggunaan Threads di Android. Namun, hasil serupa juga ditemukan oleh lembaga lain.

        Meskipun begitu, Threads dianggap cukup potensial menjadi kompetitor kuat bagi Twitter. Dengan catatan, Meta harus mengembangkan fitur-fitur baru dan menciptakan cara-cara lain untuk menarik pengguna yang tidak aktif di Instagram.

        “Meta juga harus bisa mengatasi tantangan sesungguhnya, yaitu membuat pengguna agar bisa dan mau tetap aktif dan engaging di platform Threads. Threads juga harus mau memperhatikan feedback dari para pengguna serta memperhatikan content creator dan para influencer. Sebab mereka adalah para penggerak popularitas sebuah platform. Sehebat apa pun fiturnya, sebuah platform bisa gagal tanpa dukungan para pencipta konten dan influencer,” pungkasnya.

        Baca Juga: Threads Raup 100 Juta Pengguna dalam Lima Hari, Ini yang Bikin Elon Musk Ketar-ketir

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: