Mark Zuckerberg Panik, Traffic Pengguna Threads Anjlok Hingga 50 Persen, Gagal Jadi 'Pembunuh Twitter'?
Setelah peluncuran yang memecahkan rekor, aplikasi baru Mark Zuckerberg, Threads, kini melihat jumlah traffic-nya berkurang secara signifikan. Sejak awal peluncuran, Threads menarik lebih dari 100 juta pengguna dalam waktu lima hari, menghancurkan rekor aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat ChatGPT dan memberinya julukan "pembunuh Twitter".
Namun, data terbaru dari sumber industri menunjukkan banyak dari pengguna ini tidak tetap aktif di platform sejak peluncuran yang sangat panas.
Mengutip Money Wise di Jakarta, Jumat (21/7/23) pengguna aktif di aplikasi baru turun 50% dari 49 juta pada 7 Juli menjadi 23,6 juta pada 14 Juli, menurut laporan baru oleh SimilarWeb.
Baca Juga: Gokil! Mark Zuckerberg Gandeng Microsoft untuk Luncurkan Mesin AI Pesaing ChatGPT
Itu berarti hanya seperempat dari platform yang kembali untuk memeriksa dan berinteraksi di aplikasi setiap hari. Bahkan Mark Zuckerberg mengakui bahwa jumlah orang yang kembali ke aplikasi tersebut mencapai puluhan juta.
Ini berarti apa yang disebut "pembunuh Twitter" masih memiliki banyak tugas ke depannya. Twitter adalah perusahaan swasta yang tidak merilis angka-angka ini secara publik, tetapi angka terbaru dari laporan pendapatan terakhir perusahaan menunjukkan basis pengguna aktif harian mencapai sekitar 238 juta. Menurut Elon Musk, jumlah itu melonjak menjadi 259,4 juta baru-baru ini.
Secara efektif, Threads hanya memiliki 10% pengguna aktif harian dari saingan terbesarnya.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa saingan Twitter seperti Threads merembes ke pengguna dan interaksi dari aplikasi sosial lama. Lalu lintas web ke Twitter turun 5% dalam dua hari pertama Threads diluncurkan, menurut data dari SimilarWeb. Tetapi angka ini telah sedikit pulih sejak saat itu, meski lalu lintas masih 11% lebih rendah dari tahun ke tahun.
Fakta bahwa aplikasi saingan menangkap 10% basis pengguna dalam beberapa minggu juga harus menjadi perhatian. Zuckerberg memiliki rekam jejak keberhasilan meningkatkan platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp yang masing-masing menawarkan miliaran pengguna aktif harian.
Elon Musk baru-baru ini mengakui bahwa pendapatan Twitter turun 50% sementara arus kas perusahaan negatif karena beban utang yang berat. Keputusan Musk untuk mengurangi moderasi konten mungkin telah menakuti pengiklan, menurut laporan Bloomberg. Para peneliti telah melihat peningkatan yang signifikan dalam ujaran kebencian dan konten kekerasan di situs tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement