Kerap Dihidangkan Pemandangan Mesra antara Jokowi-Prabowo, Boni Hargens: untuk Pendukung Ganjar Jangan Cemas!
Pengamat politik Boni Hargens menilai membaca pemikiran politik Presiden Jokowi itu tidaklah mudah. Sebab, langkah-langkah politik Jokowi sangat sulit ditebak.
Hal itu berkaitan dengan spekulasi yang menyebut Jokowi akan mendukung Prabowo Subianto, ketimbang rekan separtainya, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui, akhir-akhir ini publik kerap dihidangkan pemandangan kemesraan antara Jokowi dan Prabowo di beberapa kesempatan.
Spekulasi bermunculan, kalau Jokowi nampaknya akan menjatuhkan pilihan kepada Ketua Umum Gerindra itu di Pilpres nanti.
"Soal kedekatan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo maupun dengan Ganjar itu hanya pemanasan politik. Dua-duanya punya konteks yang berbeda, Pak Prabowo itu anak buah Presiden, Ganjar rekan separtai dan juga Gubernur Jateng, wakil pemerintah pusat di daerah. Artinya, kedekatan Pak Jokowi ini juga masuk akal karena Pak Anies Baswedan sudah bukan Gubernur DKI atau bukan menteri tentu pak Jokowi tidak punya alasan juga untuk memanggil Pak Anies ikut naik mobil," kata Boni dalam diskusi bersama Akhmad Sahal.
"Sekarang ini Pak Jokowi sedang memikirkan sesuatu yang lain. Artinya jauh dari apa yang kita baca dari permukaan, dari semua selebrasi yang ada di permukaan ini banyak hal yang susah ditangkap oleh publik saya meyakini betul bahwa Pak Jokowi ini sedang memikirkan dan merancang yang terbaik untuk Indonesia. Bahwa ada kepentingan pribadi ikut terlebur saya kira sebagai manusia wajar aja," tegasnya.
Boni memberikan kritik kepada elite Gerindra dan para pendukung Prabowo agar jangan terlalu percaya diri, kalau kedekatan yang diperlihatkan Jokowi-Prabowo, secara otomatis akan diartikan pilihan dan dukungan.
"Kelompok Pak Prabowo begitu optimis meyakini bahwa Pak Jokowi pasti mendukung Pak Prabowo. Kemudian orang-orangnya Ganjar cemas, mereka resah juga dengan meningkatnya elektabilitas Pak Prabowo karena berhasil mengeksploitasi kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi," tegasnya.
Meski dalam hasil survei beberapa lembaga, Prabowo memimpin dari dua pesaingnya, Ganjar dan Anies. Akan tetapi, hasil survei saat ini tidak bisa dijadikan patokan bahwa voters (pemilih) tidak akan bergeser atau menjatuhkan pilihan kepada capres lain.
"Survei kuantitatif itu kan hanya merekam pandangan sesaat. Artinya bahwa apa yang terjadi hari ini itu yang dinilai. Nah apakah ke depan pandangan itu akan stabil? Tidak mungkin! yang namanya kuantitatif sifatnya selalu sementara. Maka tidak perlu cemas untuk para pendukung Ganjar karena semua ini masih dinamis," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: