Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gedung Perpustakaan Modern Sultra Jadi Tuan Rumah Talkshow Literasi Perpusnas

        Gedung Perpustakaan Modern Sultra Jadi Tuan Rumah Talkshow Literasi Perpusnas Kredit Foto: Perpustakaan Nasional
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kecerdasan bangsa perlu ditumbuhkan dengan menebar benih kegemaran membaca dan penguatan budaya literasi. Hal ini diyakini akan mengantarkan Indonesia menjadi negara hebat, maju, dan sejahtera.

        Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Ofy Sofiana, menyatakan, dalam upaya pembangunan masyarakat, berbagai jenis perpustakaan saat ini telah berkembang menjadi institusi yang mendukung masyarakat untuk tumbuh menjadi lebih sejahtera. Pasalnya, mengelola literasi sama dengan mengelola manusia dan merupakan faktor esensial dalam memaksimalkan pembangunan nasional.

        Baca Juga: Kontribusi Pulihkan Ekonomi, Perpusnas Gulirkan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

        Dia menjelaskan, Perpusnas melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) telah berkontribusi aktif dalam upaya pemulihan kondisi perekonomian masyarakat pascapandemi Covid-19.

        "Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini diakui efektif meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejak tahun 2021, program ini sudah masuk sebagai program prioritas nasional," imbuhnya saat memberikan sambutan pada Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Rabu (2/8/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Kegiatan ini digelar di Gedung Perpustakaan Modern Provinsi Sulawesi Tenggara yang pembangunannya sepenuhnya bersumber dari APBD. Menurut Ofy, komitmen pembangunan masyarakat yang lebih maju melalui literasi ditunjukkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan menghadirkan perpustakaan yang representatif bagi masyarakat.

        "Keberadaan perpustakaan modern dan bertaraf internasional di Provinsi Sulawesi Tenggara sangat mendukung dalam implementasi Sulawesi Tenggara Cerdas. Desain pengelolaannya bukan hanya menjadi ruang menyimpan dan meminjam buku, tapi menjadi ruang diskusi dan pengembangan keilmuan serta wisata edukasi (edutainment)," terangnya.

        Di sisi lain, Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Sukanto Toding, mengatakan bahwa manfaat pembangunan perpustakaan akan dirasakan masyarakat dalam jangka panjang. "Keberadaan perpustakaan dalam pembangunan masyarakat yang cerdas sangatlah strategis karena menjadi tempat penyebaran pengetahuan dan meningkatkan tingkat literasi serta kesadaran akan berbagai isu sosial kemasyarakatan," jelasnya.

        Dia menjelaskan, perpustakaan diharapkan menjadi tempat belajar mandiri dan mendukung peningkatan keterampilan masyarakat Sulawesi Tenggara yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah melalui inovasi.

        Sementara itu, dalam talkshow, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Abdurrahman Saleh, mengungkap, dukungan legislatif pada peningkatan literasi masyarakat diwujudkan dengan penyusunan peraturan daerah penyelenggaraan budaya literasi.

        "Dengan adanya perda penyelenggaraan budaya literasi yang akan disahkan dalam waktu dekat ini, kami harapkan pembangunan literasi masyarakat ada payung hukum dan programnya di mana 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara akan ikut serta. Juga agar semua daerah bisa menganggarkan APBD-nya untuk pengelolaan perpustakaan," imbuhnya.

        Baca Juga: Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan Dimulai di Kabupaten Maros

        Dia menambahkan, raperda penyelenggaraan budaya literasi akan memuat dukungan pada tujuh unsur pembangunan literasi masyarakat Sulawesi Tenggara, yaitu pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi perpustakaan, ketercukupan tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan per hari, jumlah perpustakaan ber-SNP, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dan promosi perpustakaan, serta jumlah anggota perpustakaan.

        Talkshow juga menghadirkan narasumber lainnya, pustakawan ahli utama Perpusnas, Ahmad Masykuri; Dosen Universitas Haluoleo Kendari, Prof Hanna; dan pegiat literasi Kendari, Syaifuddin Gani.

        Pada kesempatan sama, Sekretaris Utama Perpusnas menyerahkan sertifikat akreditasi kepada 11 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Konawe, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe Utara, dan Kota Kendari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: