Sejak film Barbie tayang di Indonesia pada 19 Juli 2023 lalu, seketika banyak anak muda memakai busana merah muda yang memenuhi bioskop. Selama lebih dari enam dekade, Barbie merupakan boneka perempuan ikonik yang banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa, serta terus menunjukkan kekuatannya dalam merajai dunia mainan dan fesyen.
Perjalanan Barbie menuju kesuksesan tidak pernah berhenti dari berinovasi. Sejak pertama kali diperkenalkan di American Toy Fair pada tahun 1959, Barbie telah menjadi simbol perempuan mandiri yang memiliki impian tinggi dan inspirasi tak terbatas. Untuk tetap memikat hati generasi yang terus berkembang, Mattel menyadari bahwa Barbie perlu berkembang bersama tren dan gaya yang berubah.
Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), mengatakan bahwa Mattel, perusahaan induk Barbie, telah mengambil langkah berani dengan berkolaborasi bersama berbagai brand ternama dari industri mode untuk memperluas visibilitas dan daya tarik Barbie di mata konsumen baru.
Baca Juga: Siasat Mattel Usai Penjualan Barbie Anjlok selama 10 Tahun: Sadari Kesalahan
“Dalam menjangkau konsumen yang lebih luas, Mattel melakukan kolaborasi dengan brand ternama. Kolaborasi ini sudah berjalan sejak tahun 2007. Mattel berkolaborasi dengan desainer Belgia, Diane Von Fürstenberg, untuk merancang boneka Barbie dengan gaun lilit,” jelas Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Jumat (04/08/2023).
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2013, Barbie kembali membuat gebrakan dengan bekerja sama bersama brand mewah, Coach. Kolaborasi ini membawa Barbie ke level yang lebih tinggi dalam menghadirkan busana dan aksesori high-end yang mampu menarik perhatian para pecinta mode dari berbagai kalangan.
“Kolaborasi ini menghasilkan edisi kolektor Barbie yang menekan pakaian dari koleksi musim semi dan musim panas Coach yang memberikan citra lebih mewah dan elegan,” terang Indrawan.
Setahun berikutnya, Barbie menggandeng ikon mode dunia, Karl Lagerfeld. Barbie menjadi figur mode yang mendunia dengan sentuhan desain dari Lagerfeld yang terkenal dengan gaya unik dan inovatifnya.
“Pada tahun 2014, Barbie berkolaborasi dengan salah satu desainer paling berpengaruh dalam dunia fesyen, Karl Lagerfeld. Kolaborasi mereka menciptakan boneka yang menekan pakaian iconic Lagerfeld,” imbuhnya.
Dalam tahun-tahun berikutnya, Barbie semakin berani menjajaki kolaborasi dengan brand ternama lainnya. Merek-merek mode bergengsi seperti Tommy Hilfiger, Puma, Zara, Balmain, dan Kith Women semuanya telah berpartisipasi dalam menciptakan koleksi Barbie yang semakin beragam dan mencerminkan tren fesyen masa kini.
Tidak menunggu lama, di tahun 2023 ini, Barbie kembali berkolaborasi bersama brand fesyen ternama, GAP, setelah kolaborasi pertama mereka pada tahun 1990-an. Kolaborasi ini membawa Barbie ke ranah fesyen kasual antara gaya masa lalu dan masa kini. Kolaborasinya membuktikan bahwa Barbie ini mampu menyesuaikan diri dengan setiap gaya dan kesempatan.
“Kolaborasi ini sama seperti sebelumnya, menampilkan pakaian dengan branding klasik dan kasual antara Barbie dan GAP. Mereka memadukan antara gaya masa lalu dan masa kini,” imbuhnya lagi.
Kolaborasi yang telah terjadi antara Barbie dan berbagai brand ternama ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi reputasi Barbie sebagai ikon fesyen global. Tidak hanya membantu Barbie untuk tetap relevan dalam industri mainan, tetapi juga mengangkat posisinya sebagai figur mode yang diakui secara luas.
Para kolektor Barbie dan penggemar mode dari seluruh dunia mengakui upaya Mattel dalam menjaga boneka ini selangkah lebih maju dari generasi ke generasi. Dengan terus bekerja sama dengan brand ternama, Barbie terus menjadi inspirasi bagi para wanita muda untuk bermimpi tinggi dan mengejar impian mereka tanpa batas.
“Strategi kolaborasi ini membantu Barbie untuk tetap relevan dan trendy baik dalam industri mainan maupun fesyen. Dengan menggabungkan elemen-elemen dari berbagai desainer dan rumah mode terkemuka, Barbie telah berhasil menciptakan citra yang kuat sebagai boneka yang modis dan berkelas,” pungkasnya.
Baca Juga: Bertahan hingga 64 Tahun, Barbie Jadi Budaya Pop Global
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: