Buntut Kunjungan Prabowo Subianto, 2 Kader PSI Pilih Mundur dari Keanggotaan dan Pencalegan
Sekretaris Jenderal Ganjarian Spartan, Dwi Kundoyo, menyatakan mundur dari pencalonan legislatif (caleg) sekaligus keluar dari keanggotaan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keluarnya Dwi disinyalir buntut dari kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI, Jakarta, pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Dwi sendiri merupakan caleg dari PSI untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Pemilu 2024 mendatang. Selain Dwi, Caleg PSI DPRD Kota Bogor bernama Estugraha, juga menyatakan mundur dan keluar dari PSI buntut kunjungan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Ganjar Dinilai Sukses Bangun Sistem Pencegahan Korupsi di Jateng
"Saya juga sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI dari keanggoataan PSI," kata Dwi dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dwi menilai PSI tengah bermain mata melalui kunjungan yang dilakukan Prabowo Subianto. Apalagi, kata dia, PSI menyambut hangat kedatangan Prabowo Subianto dalam kunjungan tersebut.
"Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini," katanya.
Dia menilai Prabowo Subianto telah menikmati pemerintahan. Dari karier Prabowo Subianto di ranah militer, hingga kariernya di dunia bisnis.
Dwi pun mengaku bersyukur pada saat TNI mencopot Prabowo Subianto dari karier militernya. Pada saat Pemilu 2014-2019, Dwi juga menilai Prabowo Subianto telah menggunakan praktik SARA yang bergandengan dengan kelompok radikal dan intoleran.
"Sejarah mencatat, nama Prabowo Subianto sering disebut sebagai dalang dari penculikan aktivis. Keluarga korban, yang hingga kini masih mencari keadilan, masih berharap sanak keluarga yang hilang, diculik bisa kembali ke pangkuan keluarga," paparnya.
Lebih lanjut, Dwi pun mengaku menolak figur Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, dia menilai rekam jejak Prabowo Subianto yang telah menikmati Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang banyak ditentang aktivis 98.
"Ditambah lagi dengan mengikutsertakan kelompok intoleran dan radikalis dalam barisannya, menguatkan saya untuk berada dalam posisi melawan, menentang, dan mengambil sikap untuk pergerakan menolak Prabowo Subianto memimpin negeri yang berbhineka ini," jelasnya.
"Akhirnya, dengan penuh kesadaran, melalui kalimat, 'ideologi dibentuk oleh sejarah', saya menyatakan mundur sebagai Calon Legislatif DPRD DKI Jakarta dari PSI," tandasnya.
Kunjungan Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertandang ke Kantor DPP PSI di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Berdasarkan pantauan lapangan Warta Ekonomi, Prabowo Subianto tiba pukul 16.54 dengan kemeja putih dan celana bahan berwarna coklat.
Setibanya di lokasi, Prabowo Subianto disambut hangat Ketua Umum PSI Giring Ganesha, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, hingga Sekretaris Jenderal PSI Isyana Bagoes Oka.
Sementara itu, Prabowo Subianto hadir didampingi Ketua Harian Partai Gerindra Sufi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, dan Ketua DPD Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Grace Natalie membandingkan Partai Gerindra dengan partai-partai politik besar lainnya. Dia mengaku sulit mengundang para partai politik besar lainnya untuk hadir di Kantor DPP PSI.
Berbeda dengan Partai Gerindra, kata Grace, Prabowo Subianto dengan kerendahan hatinya mau memenuhi undangan yang dikirim PSI. Dia pun mengaku, PSI merasa terhormat bisa disambangi partai pemenang pemilu keduadi Pemilu 2019.
Baca Juga: Meski Prabowo Sudah Bertamu ke Kantor DPP, Elite PSI: Kami Ikut Jokowi Tak Mau Kesusu
"Suara PSI baru 1,89 persen, isinya juga anak-anak kecil, bocil-bocil ingusan. Tapi partai kedua, partai pemenang kedua Pemilu berkenan datang, mendatangi, kalau di tempat lain kita yang diminta ke sana, kalau perlu sambil merangkak," kata Grace dalam konferensi persnya seusai bertemu dengan Prabowo Subianto di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
"Buat kami ini sebuah kehormatan dan menunjukkan bahwa Pak Prabowo adalah seorang yang rendah hati, seorang tokoh besar yang mau me-respect siapa pun orangnya, apakah dia partai besar atau partai kecil," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas