Endus Sinyal Dukungan ke Prabowo, Sekjen Ganjarian Spartan Pilih Hengkang dari PSI
Sekretaris Jenderal Ganjarian Spartan, Dwi Kundoyo, memaknai kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai sinyal dari langkah koalisi partainya.
Dwi Kundoyo sendiri merupakan kader sekaligus calon legislatif (caleg) dari PSI untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Pemilu 2024 mendatang. Selain Dwi, caleg PSI DPRD Kota Bogor bernama Estugraha, juga menyatakan mundur dan keluar dari PSI buntut kunjungan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Buntut Kunjungan Prabowo Subianto, 2 Kader PSI Pilih Mundur dari Keanggotaan dan Pencalegan
Dwi menilai, tak mungkin adanya kunjungan Prabowo Subianto tanpa motif tertentu dari PSI. Pasalnya, rekam jejak PSI dalam Pemilu 2014 dan 2019 menggambarkan persaingan politik yang dinilai sengit dengan Partai Gerindra.
Dwi pun menyebut, PSI seolah melupakan rekam jejak persaingannya pada saat kunjungan Prabowo Subianto terjadi. Bahkan, dia menilai hampir tak mungkin kunjungan Prabowo Subianto dilakukan tanpa adanya motif tertentu.
"Rasanya hampir tidak mungkin ujug-ujug tanpa ada pembicaraan yang dalam, yang catatan rekam jejak PSI saling counter saat Pilpres pada tahun 2014-2019 antara PSI dan Gerindra, antara PSI dengan pendukung Prabowo itu saling counter-kan, Rasanya tidak mungkin hanya dengan kehadiran Prabowo terus kemudian PSI melupakan apa yang mereka saling counter," kata Dwi dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (7/8/2023).
"Beberapa hari lalu tiba-tiba Prabowo muncul ini rasanya sangat mustahil jika tidak ada pembicaraan di balik layarnya terlebih dahulu," tambahnya.
Dwi menilai penerimaan hangat Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI telah mencederai perjuangannya selama menjadi kader partai pimpinan Giring Ganesha tersebut. Dia pun menyayangkan karpet merah yang disiapkan PSI bagi Prabowo Subianto.
"Ketika menggelarkan karpet merah kunjungan Prabowo Subianto yang selama ini kita tahu track record-nya, saat dua kali Pilpres banyak menghembuskan Prabowo dan pasukannya banyak berita hoaks, berita bohong, banyak berkolaborasi dengan kelompok intoleran dan radikalisme, ini buat saya tidak bisa toleransi," tegasnya.
Oleh karenanya, Dwi menyatakan mundur dari pencalegan sekaligus keluar dari PSI, buntut adanya kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI, Jakarta, pada Rabu (2/8/2023) lalu.
"Saya juga sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI dari keanggoataan PSI," tandasnya.
Dwi menilai PSI tengah bermain mata melalui kunjungan yang dilakukan Prabowo Subianto. Apalagi, kata dia, PSI menyambut hangat kedatangan Prabowo Subianto dalam kunjungan tersebut.
"Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini," katanya.
Kunjungan Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertandang ke Kantor DPP PSI di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Berdasarkan pantauan lapangan Warta Ekonomi, Prabowo Subianto tiba pukul 16.54 dengan kemeja putih dan celana bahan berwarna coklat.
Setibanya di lokasi, Prabowo Subianto disambut hangat Ketua Umum PSI Giring Ganesha, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, hingga Sekretaris Jenderal PSI Isyana Bagoes Oka.
Sementara itu, Prabowo Subianto hadir didampingi Ketua Harian Partai Gerindra Sufi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, dan Ketua DPD Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo Subianto, Grace Natalie membandingkan Partai Gerindra dengan partai-partai politik besar lainnya. Dia mengaku, sulit mengundang para partai politik besar lainnya untuk hadir di Kantor DPP PSI.
Berbeda dengan Partai Gerindra, kata Grace, Prabowo Subianto dengan kerendahan hatinya mau memenuhi undangan yang dikirim PSI. Dia pun mengaku, PSI merasa terhormat bisa disambangi partai pemenang pemilu kedua di Pemilu 2019.
Baca Juga: Ganjar Dinilai Sukses Bangun Sistem Pencegahan Korupsi di Jateng
"Suara PSI baru 1,89 persen, isinya juga anak-anak kecil, bocil-bocil ingusan. Tapi partai kedua, partai pemenang kedua Pemilu berkenan datang, mendatangi, kalau ditempat lain kita yang diminta ke sana, kalau perlu sambil merangkak," kata Grace dalam konferensi persnya seusai bertemu dengan Prabowo Subianto di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
"Buat kami ini sebuah kehormatan dan menunjukkan bahwa Pak Prabowo adalah seorang yang rendah hati, seorang tokoh besar yang mau me-respect siapa pun orangnya, apakah dia partai besar atau partai kecil," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: