Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Hadapan Civitas Academica UNIJA, Wapres Ma'ruf Amin Paparkan 4 Isu Global yang Jadi Perhatian Dunia

        Di Hadapan Civitas Academica UNIJA, Wapres Ma'ruf Amin Paparkan 4 Isu Global yang Jadi Perhatian Dunia Kredit Foto: Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan, terdapat empat isu global yang tengah menjadi perhatian dunia. Hal ini disampaikannya dalam orasi ilmiah di acara Dies Natalis ke-37 dan Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma Universitas Wiraraja (UNIJA) di Jl. Raya Sumenep – Pamekasan Km 05 Patean, Sumenep, Jawa Timur.

        "Yang pertama, kita menyaksikan eskalasi tensi geopolitik, utamanya akibat rivalitas antara Amerika Serikat dengan China, dan invasi Rusia ke Ukraina," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam keterangannya.

        Menurutnya, hal ini telah memicu instabilitas ekonomi dan keuangan dunia, serta berdampak luas hingga ke urusan domestik bangsa-bangsa.

        Baca Juga: Maruf Amin Berharap Taspen Terus Tingkatkan Kontribusi untuk Kesejahteraaan ASN

        "Kedua, planet bumi juga semakin memanas akibat krisis iklim. Krisis iklim adalah ancaman eksistensial bagi kemanusiaan dan teritori negara," sebutnya.

        Wapres mengatakan, berdasarkan laporan PBB baru-baru ini, krisis iklim telah mengakibatkan tinggi permukaan laut terus mengalami peningkatan secara cepat, yang dapat berdampak pada hilangnya teritori negara.

        "Laporan BRIN mengkonfirmasi hal ini. BRIN memperkirakan, 115 pulau di Indonesia akan tenggelam pada tahun 2100 akibat kombinasi dua persoalan yang disebabkan perubahan iklim, yaitu peningkatan permukaan air laut dan penurunan permukaan tanah," ungkapnya.

        Ketiga, semakin masifnya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurutnya, kecerdasan buatan diproyeksikan akan mengubah kehidupan manusia dan akan terus berlangsung selama beberapa generasi.

        "Meskipun demikian, kemampuan kecerdasan buatan untuk menggantikan kreativitas dan inovasi alamiah manusia masih diragukan," ujarnya.

        Terakhir, Wapres memaparkan terkait isu demografi, yakni jumlah pemeluk Islam yang tumbuh paling cepat di dunia.

        "Saat ini terdapat sekitar 2 miliar populasi muslim global, dan Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 230 juta penduduk muslim. Pada tahun 2050, Islam diperkirakan menjadi agama dengan pemeluk terbanyak di dunia," paparnya.

        Wapres menegaskan seluruh isu strategis tersebut beserta persoalan global lainnya menuntut seluruh elemen bangsa untuk melakukan refleksi guna merumuskan kebijakan terbaik agar bangsa Indonesia dapat mengatasi aneka tantangan yang muncul dan terus maju mewujudkan target-target pembangunan.

        "Refleksi yang akan membuahkan kebijakan serta keputusan yang presisi mensyaratkan kejelian dalam menilai fakta-fakta, serta ketangkasan dalam mendayagunakan intelektualitas, keahlian, serta peluang," ujarnya.

        Di sinilah peran edukasi menjadi sangat vital. Menurutnya, rendahnya level dan kualitas pendidikan dapat memicu asumsi dan simpulan yang keliru atas urusan-urusan domestik dan global, sehingga dapat melahirkan keputusan dan langkah yang keliru pula.

        "Sementara, nyaris setiap hari kita dihadapkan pada pertaruhan dalam memutuskan persoalan yang menyangkut hajat diri sendiri, masyarakat, dan negara," sebutnya.

        Oleh sebab itu, di hadapan para kaum terdidik UNIJA, Wapres menitipkan tugas untuk terus merawat eksistensi dan mendorong kemajuan negara Indonesia, di tengah ketidakpastian dan persoalan global yang semakin kompleks.

        Baca Juga: Terima Kunjungan Ketua Parlemen Malaysia, Wapres Ma'ruf Amin Bahas 4 Poin Penting

        "Kita telah memancangkan cita-cita yang tinggi, yaitu menjadi negara maju. Berbagai prediksi dari lembaga yang kredibel menyuarakan optimisme bagi masa depan Indonesia yang cerah," ungkap Wapres.

        Karena itu, untuk merealisasikan diibutuhkan kerja, karya, dan upaya dari semua lini, khususnya dari kaum terdidik bangsa Indonesia.

        "Pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang, pendorong kemajuan teknologi, dan peningkatan keahlian. Perguruan tinggi mesti mampu terus beradaptasi dan menjadi lahan subur bagi inovasi. Perguruan tinggi harus memegang teguh komitmen untuk mencetak generasi yang berdaya saing global," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: