Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Percepatan Implementasi Industri 4.0 Masih Terganjal Banyak Kendala

        Percepatan Implementasi Industri 4.0 Masih Terganjal Banyak Kendala Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui masih ada sejumlah tantangan implementasi industri generasi keempat atau biasa disebut industri 4.0 yang masih dirasakan hingga saat ini.

        Adapun sejumlah tantangan tersebut ialah masih rendahnya tingkat adopsi teknologi, lambatnya transformasi digital, maupun infrastruktur penunjang yang belum optimal, baik di lingkup pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat.

        Baca Juga: Sektor Industri Tertib Aturan Pengendalian Emisi

        Hal ini ditunjukkan dengan competitiveness Indonesia pada IMD World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) tahun 2022 yang hanya berada pada rangking 51 dari 63 negara. Artinya, Indonesia belum menjadi technology-driven country.

        "Untuk itu, saya meminta dukungan seluruh stakeholders untuk mengakselerasi implementasi industri 4.0 ini, di mana sinergi dan kolaborasi merupakan kunci utama," kata Agus saat membuka Indonesia 4.0 Conference & Expo Tahun 2023 di Jakarta, kemarin.

        Dikatakan Agus, beberapa negara dalam implementasi industri 4.0 ini saling bersinergi dan berkolaborasi, baik pemerintah, pelaku industri, akademisi dan R&D, technical provider, grup konsultan, dan tentunya financial actors.

        "Event Indonesia 4.0 Conference and Expo 2023 merupakan salah satu forum sinergi yang tepat, terutama untuk saling berbagi isu-isu dan update perkembangan teknologi digital di bidang industri manufaktur," terangnya.

        "Saya berharap penyelenggaraan Indonesia 4.0 Conference and Expo 2023 dapat mempercepat implementasi industri 4.0 di perusahaan yang diwujudkan melalui peningkatan investasi yang menunjang," sambungnya.

        Sementara itu ,Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi, menambahkan, mengambil tema Digital Transformation for Sustainability, Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023 ingin menunjukkan bahwa implementasi teknologi industri 4.0 bukan hanya berdampak pada operasional dan bisnis perusahaan.

        Akan tetapi, transformasi digital di sektor manufaktur juga akan menunjang aspek keberlanjutan di sektor manufaktur dalam hal efisiensi penggunaan konsumsi energi dan sumber daya, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta penggunaan material atau bahan mentah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: