Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        B20 Summit India, UMKM Perlu Akses Pendanaan dan Teknologi untuk Percepat Transisi Energi

        B20 Summit India, UMKM Perlu Akses Pendanaan dan Teknologi untuk Percepat Transisi Energi Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Transisi energi di Indonesia harus melibatkan UMKM yang memiliki porsi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu, perlu ada akses terhadap pendanaan dan teknologi agar UMKM dapat maksimal menjalankan perannya sebagai penyedia kebutuhan masyarakat dan lapangan pekerjaan agar masyarakat pedesaan bisa meningkatkan pendapatannya.

        Dalam presentasinya di forum BNEF, di New Delhi 24 Agustus 2023, Senior Vice President Research & Technology Innovation, Pertamina, Oki Muraza, mengatakan pentingnya keterlibatan UMKM dalam transisi energi di Indonesia karena diperlukan peran masyarakat dalam penyediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk pengembangan energy low carbon. Dalam proses itu, ada Job Creation yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan saat yang sama korporasi juga mendapatkan manfaat dari karbon kreditnya.

        Baca Juga: Indonesia Jalin Kerja Sama Bidang Energi dengan Tanzania, Libatkan Pertamina, PLN, & MIND ID

        "Tantangannya adalah akses terhadap capital atau pendanaan dan akses terhadap teknologi kepada UMKM agar mereka dapat maksimal memainkan perannya dalam transisi energi dengan memberikan keuntungan kepada masyarakat dan korporasi," kata Oki, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (25/8).

        Karena itu, kata Oki, sebagai negara berkembang yang memiliki banyak sumber daya alam yang berlimpah di dalam negeri, Indonesia mendorong agar negara maju dapat memberikan arus pendanaan ke negara berkembang agar mereka bisa mengembangkan teknologi dan implementasinya dengan bantuan dari negara-negara maju yang memiliki dana.

        "Saat ini dunia memiliki gap dalam perekonomian antara negara sangat maju dengan negara berkembang. Negara sangat maju GDP per kapitanya sudah di atas US$50.000, tetapi ada juga negara-negara berkembang seperti Indonesia yang GDP per kapitanya masih di bawah US$5.000 per kapita. Jadi, kita mengharapkan Capital Flow ini sebagai bentuk dari amanat CBDR atau Common but Differentiated Responsibilities," imbuh Oki.

        Oki menjelaskan, dengan melibatkan UMKM dalam transisi energi ini, Indonesia ingin menggabungkan bantuan dari internasional di mana di situ ada lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan juga keuntungan perusahaan dalam upaya mempercepat transisi energi.

        "Harapannya, transisi energi di Indonesia itu dapat menjadi role model bagaimana keterlibatan masyarakat dan juga membuka lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di pelosok dan bagaimana juga transisi energi itu bisa berjalan dengan Nature-Based Solutions," tandas Oki.

        Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional dan menyerap tenaga kerja besar sehingga harus menjadi bagian penting dalam percepatan transisi energi.

        "Pertamina telah menjalankan program Desa Energi berdikari di 52 wilayah untuk memberikan akses energi terbarukan kepada UMKM dan masyarakat sehingga bisa mandiri energi," ujar Fadjar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: