Elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto sama sekali tidak terganggu dengan hengkangnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Daya elektoral Menteri Pertahanan itu diyakini masih akan tetap di posisi pertama jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara Bakry mengatakan elektabilitas Prabowo sama sekali tidak terpengaruh dengan hengkangnya Muhaimin Iskandar dan PKB dari KIM. Menurutnya, meskipun ada pengaruh, namun tidak terlalu signifikan.
“Tentu ada (pengaruh), namun tidak signifikan bagi elektabilitas Prabowo,” kata Gema, ketika dihubungi, Senin (4/9/2023).
Gema melanjutkan, berdasarkan survei yang dilakukan LSN, suara kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tersebar di banyak partai politik, bukan hanya di PKB saja. Maka dari itu, ia menjelaskan masih banyak peluang Prabowo untuk bisa menggaet suara dari NU.
“Berdasarkan survei kami, sekitar 53,8% responden merasa dekat dengan ormas NU dibandingkan ormas lainnya, dan itu tersebar di beberapa parpol. PKB memperoleh 8-9% pada survei periode Agustus dilakukan,” ucap Gema.
“Ini artinya masih ada ceruk besar yang bisa diperoleh Pak Prabowo untuk menambal keluarnya PKB dari partai koalisi,” imbuhnya.
Gema menambahkan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan LSN, ada tiga nama yang menjadi favorit kalangan NU dan tidak ada nama Muhaimin Iskandar di dalamnya. Ketiga nama tersebut adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Karenanya, Gema meyakini, di dalam pilpres 2024 mendatang khususnya di kalangan NU, Muhaimin Iskandar bukan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi. Maka dari itu, ia menegaskan, hengkangnya PKB dari KIM tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
“Salah satu temuan kami berdasarkan hasil tabulasi silang antara kedekatan ormas dengan elektabilitas Pilpres 2024, terdapat 3 tokoh favorit NU yaitu Khofifah, Mahfud MD dan Erick Thohir,” ujar Gema.
“Ini artinya dalam pilpres kali ini figur partai yang akan dinilai oleh konstituen, dan Cak Imin bukan merupakan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di kalangan pemilih NU,” tandasnya.
Berdasarkan survei LSN periode 14–24 Agustus 2023, elektabilitas Prabowo masih berada di peringkat pertama dengan total dukungan sebesar 40,7 persen. Diikuti capres Ganjar Pranowo dengan 31,4 persen dan capres Anies Baswedan yang hanya mampu mendulang suara sebanyak 22,1 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto