Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wapres Tegaskan Kekuatan ASEAN Bertumpu pada Kerja Sama, Perdamaian, dan Kepatuhan Internasional

        Wapres Tegaskan Kekuatan ASEAN Bertumpu pada Kerja Sama, Perdamaian, dan Kepatuhan Internasional Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan pentingnya budaya kerja sama, perdamaian, dan penghormatan terhadap keberagaman sebagai landasan kekuatan ASEAN.

        "Kekuatan ASEAN berpusat pada budaya kerja sama, perdamaian, dan penghormatan atas keberagaman negara-negara ASEAN," tegasnya.

        Menurut Wapres, komitmen Indonesia untuk menjaga harmoni dalam keberagaman, mendorong pendekatan damai dalam penyelesaian konflik dan menghormati hukum internasional.

        Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Ajak Semua Elemen Satukan Visi Guna Perkuat Ketahanan Pangan di ASEAN

        "Sebagai negara yang bineka, Indonesia paham betul pekerjaan berat dalam merawat harmoni dan persatuan dalam keberagaman. Itulah sebabnya Indonesia teguh mendorong pendekatan-pendekatan damai, dialog konstruktif, serta kepatuhan pada hukum internasional dalam penyelesaian konflik," paparnya.
        Selain itu, pada acara yang mengusung tema “Uniting Visions, Powering Growth” atau “Menyatukan Visi, Mendorong Pertumbuhan” ini, Wapres mengingatkan tentang tantangan eksternal ASEAN yang semakin kompleks. Ia pun mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk memperkuat persatuan dan mematuhi prinsip-prinsip dalam Piagam ASEAN guna menjaga sentralitas kawasan.
        “Persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kekuatan utama pendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan di kawasan. Saya ingin menekankan kembali, ASEAN berharga bagi 660 juta masyarakatnya, bagi kawasan Indo-Pasifik dan bagi dunia,” tambah Wapres.

        Wapres menekankan, menjadi penting karena dunia sekarang ini juga tengah dikepung oleh masalah ketimpangan ekonomi, yang akhirnya melahirkan agenda demokrasi eknomi.
        "Agenda demokrasi ekonomi mesti menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN, yakni ikhtiar memadukan tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam satu paket pembangunan, salah satunya melalui afirmasi utuh terhadap pelaku UMKM," jelasnya

        Wapres meminta ASEAN untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mengutamakan kelestarian lingkungan. Menurutnya, meskipun ekonomi global lesu, ekonomi ASEAN terbukti terus mampu tumbuh di atas rata-rata, dan pemimpin ASEAN berkomitmen pada ekonomi hijau.
        “Kita ingin menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet bumi dan kemanusiaan,” harapnya.
        Wapres juga mengajak ASEAN untuk memperkuat kolaborasi dalam merumuskan solusi atas persoalan mendesak yang berdampak pada seluruh negara ASEAN, termasuk ancaman perubahan iklim, fluktuasi ekonomi, dan perubahan sosial.
        “Khusus terkait persoalan iklim, masalah ini telah memperburuk ancaman terhadap ketahanan pangan. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di ASEAN untuk memberikan perhatian lebih pada kerja sama penguatan ketahanan pangan, karena kawasan kita tidak kebal dari persoalan ini,” pungkasnya.
        Sebelumnya, Chairman of ASEAN Business Advisory Council (BAC) Indonesia M. Arsjad Rasjid menekankan pentingnya dunia usaha sebagai salah satu pilar dalam memajukan perekonomian ASEAN.
        “Dunia usaha harus mendapatkan porsi yang seharusnya karena berperan penting membantu pemerintah meningkatkan perekonomian dan menjadi daya tarik kawasan,” ujar Arsjad.

        Baca Juga: Jadi Duta Besar UNICEF, Choi Siwon Ajak Pemimpin Peduli Nasib Generasi Muda di ASEAN

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: