Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IUAE-CEPA Effect, Indonesia Ekspor Perhiasan Emas US$6,97 Juta Tanpa Tarif!

        IUAE-CEPA Effect, Indonesia Ekspor Perhiasan Emas US$6,97 Juta Tanpa Tarif! Kredit Foto: DJKI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa Indonesia telah berhasil mengekspor perhiasan emas senilai USD6,98 juta tanpa dikenakan bea masuk ke Persatuan Emirat Arab (PEA).

        Ekspor perhiasan emas kali ini memanfaatkan perjanjian Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang berlaku sejak awal September 2023. Ini adalah ekspor perdana untuk komoditas tersebut yang tidak dikenakan tarif. 

        Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp1.070.000 per Gram, Minat Bawa Pulang?

        Ekspor perdana tersebut dilakukan PT Untung Bersama Sejahtera kepada mitra-mitranya yang berlokasi di Dubai, PEA. Para mitra tersebut yaitu Bafleh Jewellery, Thangam Jewel, dan Zumuruda. Jewellers. 

        Serah terima perhiasan dilakukan oleh Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis kepada perwakilan dari para pembeli. Prosesi serah terima tersebut disaksikan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Dubai Muhammad Khomaini.

        "Kami harap ekspor perdana komoditas perhiasan emas kali ini dapat menunjukkan bahwa ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar Kawasan Timur Tengah melalui PEA. Peluang itu semakin terbuka lebar berkat adanya IUAE-CEPA yang telah resmi berlaku," kata Khomaini, dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/9/2023).

        Khomaini menjelaskan, IUAE-CEPA sangat bermanfaat karena Indonesia mendapatkan pembebasan dan pengurangan tarif bea masuk secara bertahap. Terdapat sebanyak 7.124 dari total 7.581 pos tarif, atau mencakup 94 persen, pos tarif yang dibebaskan maupun dikurangi. 

        Baca Juga: Sebelum Investasi, Simak Dulu Rincian Harga Emas Pegadaian Hari Ini!

        "Dari jumlah pos tarif yang ada tersebut, sebanyak 5.523 pos tarif (72,9 persen) akan mendapat pembebasan tarif (0 persen) saat IUAE-CEPA diimplementasikan," jelasnya.

        Kemudian, sebanyak 1.474 pos tarif (19,4 persen) akan dieliminasi secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun setelah berlaku dan sebanyak 127 pos tarif (1,7 persen) mendapatkan tarif preferensi dengan skema khusus.

        Selain perhiasan, beberapa produk Indonesia yang mendapatkan pembebasan tarif bea masuk di antaranya produk kertas, minyak kelapa sawit, sabun, kendaraan bermotor, mentega, produk besi dan baja, peralatan listrik dan elektronik, pulp kayu, ban kendaraan, alas kaki, baterai, produk kain, batubara, dan cengkeh.

        Baca Juga: Perluas Bisnis ke Mancanegara, Austindo Nusantara Jaya Ekspor Edamame Premium ke India

        "ILUAE-CEPA ini menjadi perjanjian bilateral bidang ekonomi pertama yang pernah dilakukan Indonesia dengan anggota negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC). Perjanjian ini diproyeksikan dapat meningkatkan nilai perdagangan kedua negara dalam tiga tahun ke depan. dengan nilai lebih dari USD 10 miliar," tambah Khomaini.

        Pada periode Januari-Juli 2023, total perdagangan Indonesia dan PEA tercatat sebesar USD 2,62 miliar. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke PEA tercatat sebesar USD 1,42 miliar sedangkan impor Indonesia dari PEA sebesar USD 1,20 miliar.

        Baca Juga: Bye-bye Dolar AS, Indonesia Bentuk Satgas Nasional LCT dalam Transaksi Ekspor Impor

        Sementara pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai USD 5,06 miliar. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke PEA mencapai USD 2,30 miliar dan impor Indonesia dari PEA mencapai USD 2,76 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: