Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        TKDV Provinsi Bali Dituntut Kian Inovatif, Kemenko PMK: Tak Harus Sama Macam Provinsi Lain

        TKDV Provinsi Bali Dituntut Kian Inovatif, Kemenko PMK: Tak Harus Sama Macam Provinsi Lain Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Geliat pertumbuhan ekonomi tersebut, Pemerintah Provinsi Bali merespon kebijakan pemerintah pusat melalui Perpres 68/2022, yaitu dengan membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). TKDV inilah yang akan menyinergikan semua stokeholder vokasi di daerah.

        Untuk diketahui, Provinsi Bali terkenal dengan destinasi wisata, tidak hanya bagi wisatawan nasional tetapi juga wisatawan dunia. Pasca pandemi Covid 19, wisata di Bali mulai tumbuh kembali.

        Baca Juga: Ikut Serta Atasi Kemiskinan Ekstrem, Baznas Dapat Apresiasi Kemenko PMK

        Menurut data BPS, Pada tahun 2023 (Januari-Juni) terdapat sebanyak 2,35 juta wisatawan mancanegara, di periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2,15 juta wisatawan, jadi ada 9% pertumbuhan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

        Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, menyampaikan bahwa TKDV Bali agar bergerak cepat melakukan integrasi dan orkestrasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, yang merujuk pada Stranas Vokasi. Hal itu disampaikan Deputi Warsito yang juga sebagai Ketua Tim Pelaksana TKNV saat memberikan pengarahan dalam kegiatan pembinaan TKDV Bali, di Hotel Prama Sanur, Bali (25/9/2023).

        Lebih lanjut Deputi Warsito mengatakan, bahwa bidang vokasi di Provinsi Bali harus memiliki ke-khas-an sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah dan potensi daerah. Oleh karena itu Deputi Warsito sebagai Ketua Pelaksana TKNV, meyakini Bali akan tumbuh cepat dan memiliki bidang vokasi yang kreatif dan inovatif.

        “Tidak harus sama dengan daerah lain, justru bidang vokasi di Bali harus bidang yang kreatif dan inovatif”, kata Warsito.

        Baca Juga: Menparekraf Dorong Kabupaten Ngawi Tetapkan Subsektor Ekraf Unggulan melalui Uji Petik PMK3I

        Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi Bali tercatat 6,96%, sementara pertumbuhan ekonomi nasional masih di angka 5,17%. Februari 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali 3,73%, masih dibawah TPT nasional sebesar 5,45%. Dari dua indikator tersebut Deputi Warsito meyakini bahwa TKDV Bali akan menjadi contoh bagi TKDV-TKDV lainya.

        Deputi Warsito juga berpesan agar TKDV segera menyusun sistem informasi pasar kerja yang dinamis dan akan menjadi rujukan penyiapan SDM.

        Selain kompetensi sesuai dengan bidangnya, Deputi Warsito juga mendorong tumbuhnya wirausahawan yang kreatif dan inovatif di bidang pariwisata dalam arti luas. Hal ini tentu dikarenakan potensi unggulan Bali adalah destinasi wisata.

        Baca Juga: Menko PMK Minta Kebijakan di Wilayah Pesisir Harus Tepat Bukan Hanya ‘Jawa-Sentris’

        Selanjutnya, ekonomi kreatif yang tumbuh di Bali tentu harus dijawab bagaimana tumbuhnya UMKM-UMKM yang ada di Bali. Oleh karena itu, Deputi Warsito mengingatkan untuk bisa mengintegrasikan diklat-diklat wirausahawan muda.

        “Tadi pagi melihat pegawai resto pakai nametag trainee saya senang melihatnya. Artinya disitulah contoh riil bagaimana pendidikan vokasi menyatu dengan dunia usaha dan industri, yang mari kita intensifkan untuk keterbukaan dunia usaha dan industri, untuk sama-sama saling menguatkan di dalam pelaksanaan roda industri dan usaha”, tambah Deputi Warsito.

        Diakhir paparanya, Deputi Warsito selaku Ketua Pelaksana TKNV berharap adanya pelaksaan rapat koordinasi pembinaan oleh TKNV kepada TKDV Bali ini benar-benar menjadi bagian akselerasi pertumbuhan indikator-indikator riil yang bisa diukur, untuk kemudian mengevaluasi sejauh mana efektifitas TKDV Provinsi Bali.

        “Kami di TKNV juga sedang menyusun bagaimana indikator tadi bisa menjadi parameter untuk memberikan apresiasi TKDV-TKDV yang ada di seluruh Indonesia” ujarnya.

        Sekretaris Daerah (Sekda) Bali, yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan bahwa peran pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia industri, termasuk peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, agar dapat melaksanakan fungsi pembekalan peserta didik dengan kemampuan IPTEK, kecakapan kejuruan dan kewirausahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga benar-benar dapat menyiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di dunia kerja dan indistri.

        Baca Juga: Viral Lagu Halo-Halo Bandung Diduga Dijiplak Malaysia, Menko PMK Buka Suara

        Kegiatan TKDV ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Putu Sumardiana, Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi. Hadir juga komisioner BNSP, Aldo Tobing dan Kementerian Koordintor Bidang Perekonomian, Rustandi. Hadir sebagai narasumber Direktur Mitras Dudi, Uuf Brajawidagda, Kepala Pusat Pasar Kerja Kemnaker, Muchammad Yusuf, Wakil Ketua Umum KADIN bidang Vokasi dan Sertifikasi, Adi Mahfudz, Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi Kemnaker, Gilang Ahmadi, dan Asisten Deputi bidang Dikvoti Ahmad Saufi, selaku moderator dalam acara tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: