Elektabilitas Airlangga dan Ridwan Kamil Dinilai Tak Sanggup Dongkrak Suara Prabowo, Mending Milih Khofifah
Pengamat politik Fernando Emas menilai bergabungnya Partai Golkar sebagai partai pengusung Prabowo Subianto tidak secara otomatis kader Golkar akan memilihnya.
Untuk itu, ia menyarankan lebih baik Golkar membantu memfasilitasi tokoh potensial untuk dipasangkan dengan Prabowo.
"Misalnya seperti Khofifah Indar Parawansa daripada memaksakan Ketumnya, Airlangga Hartanto dan Ridwan Kamil yang sangat kecil peluangnya digandeng oleh Prabowo," kata Fernando.
Ia menilai Khofifah memiliki beberapa kelebihan yang sangat menguntungkan siapa saja yang menggandengnya menjadi cawapres.
"Pada saat pilkada untuk memperebutkan posisi Gubernur Jawa Timur, Khofifah meraih lebih dari 50 persen pemilih. Berbeda jauh dengan Ridwan Kamil yang hanya meraih sekitar 30 persen suara ketika memperebutkan kursi Gubernur Jawa Barat," tambahnya.
Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah dipercaya akan memberikan dukungan maksimal dari kalangan Nahdliyin.
"Begitu pula sebagai satu-satunya perempuan yang menjadi kontestan pada pilpres 2024 akan berdampak dukungan maksimal dari para pemilih perempuan. Sebagai informasi, bahwa pemilih perempuan dan pemilih perempuan pada pilpres 2024 sangat berimbang bahkan lebih banyak pemilih perempuan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: