Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar menjaga mulutnya dan tidak sembarangan berbicara mengingat ia adalah pejabat publik.
"Hati-hati, jaga mulutnya. Ini pejabat publik. Dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu," kata Jazilul merespons pernyataan Yaqut.
Tak hanya itu, Jazilul juga mengancam Yaqut dengan sanksi partai. Ia menegaskan PKB telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Yaqut.
"Kalau posisinya sebagai menteri, ya presidenlah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo.
Ia mengingatkan umat Buddha melihat rekam jejak capres di Pilpres 2024, seperti jangan pilih pemimpin yang hanya pandai berbicara dan bermulut manis.
"Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu,” kata Yaqut.
Tak hanya itu, ia juga meningatkan adanya jejak politisasi agama yang terjadi di Pilgub Jakarta.
"Kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: