Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wujudkan NZE di 2050, BTPN Serius Implementasikan Dekarbonisasi

        Wujudkan NZE di 2050, BTPN Serius Implementasikan Dekarbonisasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kesadaran untuk berbisnis secara berkelanjutan semakin menguat pascapandemi COVID-19. Bahkan, agenda transisi energi yang salah satunya meliputi dekarbonisasi industri dipercaya sebagai bagian dari membangun resiliensi ekonomi nasional. Tak ayal, upaya mencapai netralitas karbon dan melakukan efisiensi energi kini menjadi perhatian lintas sektor, tak terkecuali sektor bisnis dan perbankan.

        Salah satunya adalah PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) yang senantiasa mengedepankan prinsip berkelanjutan dan berinisiatif mengimplementasikan dekarbonisasi dalam operasional bisnisnya. Baca Juga: Lewat Jenius, BTPN Luncurkan Program Online Travel Fair yang Hadirkan Banyak Diskon

        Inisiatif ini diwujudkan melalui pelaksanaan Sustainability Seminar 2023 Addressing Climate Change through Decarbonization Initiatives across Wider Business Sectors” guna berbagi pengetahuan kepada nasabah korporasi terkait usaha-usaha dekarbonisasi yang tidak hanya bisa dilakukan oleh sektor energi saja, namun juga bisa dilakukan oleh berbagai sektor bisnis.

        Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam sambutannya menyampaikan, inisiatif dan komitmen Bank BTPN mewujudkan dekarbonisasi merupakan upaya perseroan dalam mendukung pemerintah menekan emisi karbon.

        “Di Bank BTPN, kami mengambil langkah serius dalam mengimplementasi dekarbonisasi guna mewujudkan keberlanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan juga tata kelola manajemen yang baik. Bank BTPN juga sudah memiliki roadmap sebagai wujud komitmen untuk mengejar target Net Zero Emission pada tahun 2050,” kata Henoch dalam seminar tersebut di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

        Turut hadir dalam seminar ini adalah Abdul Malik Sadat Idris selaku Kepala Region I, Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai pembicara kunci yang membahas sejauh mana upaya pengurangan emisi di Indonesia sesuai target yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia dan arah kebijakan makro dekarbonisasi industri di Indonesia.

        Selain itu, Lufaldy Ernanda, Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, juga turut hadir sebagai pembicara kunci untuk berbicara tentang bursa karbon dan peran berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung perdagangan karbon untuk mencapai emisi nol bersih, sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan OJK No. 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.

        Kemudian ada juga Ignatius Denny Wicaksono selaku Head of Business Development 2 Division Bursa Efek Indonesia, yang berbicara tentang mekanisme harga, transaksi, dan perdagangan karbon, tantangan dalam implementasi perdagangan karbon, serta dampak dari perdagangan karbon terhadap bisnis dan investasi.

        Sustainability Seminar 2023 Addressing Climate Change through Decarbonization Initiatives across Wider Business Sectors” tahun ini hadir dalam empat sesi yang mengusung topik-topik berbeda dari berbagai pembicara guna memberikan pandangan yang komprehensif mengenai upaya dekarbonisasi.

        Dalam kesempatan yang sama, Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN Nathan Christianto turut memberikan pemaparan mengenai komitmen dan dukungan Bank BTPN bagi para nasabah terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan menyediakan instrumen-instrumen pembiayaan ESG, seperti green/social loan dan juga sustainability-linked loanBaca Juga: Menperin: Lima Alasan Dekarbonisasi Harus Segera di Laksanakan

        “Tak hanya bantuan finansial saja, Bank BTPN pun ikut membantu menganalisis tren pasar terkini terkait ESG dan memberikan saran dalam pengembangan sustainable finance framework serta pemilihan parameter yang tepat untuk mengukur pencapaian keberlanjutan nasabah terkait kinerja ESG,” jelas Nathan.

        Lebih lanjut Nathan meyampaikan, “Bank BTPN percaya bahwa kolaborasi erat dengan para nasabah merupakan suatu hal yang penting untuk memastikan bahwa bank dapat memberikan dukungan penuh dalam pembiayaan keberlanjutan yang tepat sasaran untuk mencapai strategi dekarbonisasi.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: