Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Berkubang di Zona Merah, Ini Tiga Sentimen yang Wajib Diperhatikan Trader

        IHSG Berkubang di Zona Merah, Ini Tiga Sentimen yang Wajib Diperhatikan Trader Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi -0,44% atau 30,48 poin ke level 6.896,29 pada perdagangan di awal pekan ini. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, menyebutkan ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan trader pada minggu ini yakni neraca dagang Indonesia pada September, RDG BI Rate dan PDB China Q3.

        Dimas menuturkan bila neraca dagang Indonesia untuk September diperkirakan kembali mencatatkan surplus. Berdasarkan konsensusnya neraca dagang Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar USD 2,13 Miliar. 

        "Jika data yang keluar jam 11 hari ini nanti sesuai dengan konsensusnya maka ini merupakan surplus perdagangan selama 41 bulan berturut-turut," kata Dimas. 

        Baca Juga: Tak Berhasil Balikkan Keadaan, IHSG Mandek di Zona Merah Sampai Akhir Perdagangan

        Lebih lanjut Dimas mengungkapkan bila sentimen kedua pada minggu ini yang wajib dipantau yakni RDG BI Rate. Pada minggu ini tepatnya Kamis 19 Oktober BI akan melakukan RDG untuk menentukan tingkat suku bunga.

        "Mengingat data inflasi saat ini masih sesuai dengan target BI (2,28% YoY Sept 23) maka besar kemungkinan BI kembali menahan suku bunga di level saat ini untuk ke-9 kali berturut-turut sejak 23 Februari (5,75%),” ucapnya. 

        Sementara itu terkait sentimen PDB China Q3, jelasnya, pada Rabu ini China akan merilis data GDP tahunannya untuk Q3 tahun ini. 

        Baca Juga: IHSG Berhasil Melesat, Namun Nilai Transaksi Investor Malah Turun

        "Dalam 3 kuartal terakhir trendnya naik dan berdasarkan konsensusnya data GDP China untuk Q3 ini akan berada di level 4,4% atau lebih rendah dari capaian GDP Q2 yakni 6,3 persen. Namun jika kita mengacu pada data ekonomi lainnya, menunjukkan adanya pemulihan aktivitas ekonomi di China seperti, data penjualan ritel dan produksi industri yang juga meningkat dalam 3 bulan terakhir. Sedangkan untuk PMI China, dalam 2 bulan terakhir yakni Agustus dan September masih ekspansif berada di atas level 50,” jelas Dimas. 

        Berkaca pada data-data ekonomi dan sejumlah sentimen di atas, Indo Premier merekomendasikan 5 saham untuk trading pada minggu ini hingga 20 September 2023 yakni Buy ISAT (Support: 10.150, Resistance: 11.300), Buy on Pullback JSMR (Support: 4.140, Resistance: 5.200), Buy on Breakout PANI (Support: 4.400, Resistance: 5.600), Buy on Pullback ACES (Support: 730, Resistance: 850) dan Buy TPMA (Support: 700, Resistance: 900).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: