Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laporan Chainalysis: Inggris Tempati Posisi Teratas dalam Aktivitas Kripto di Eropa

        Laporan Chainalysis: Inggris Tempati Posisi Teratas dalam Aktivitas Kripto di Eropa Kredit Foto: Unsplash/Executium
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Inggris telah muncul sebagai ekonomi mata uang kripto utama di seluruh dunia dan negara kripto terbesar dalam volume transaksi mentah di Eropa Tengah, Utara, dan Barat (CNWE), menurut sebuah studi baru dari Chainalysis. 

        Dilansir laman Cointelegraph pada Jumat (20/10/2023), perusahaan analitik blockchain Chainalysis merilis dua bab baru dari laporan Geography of Cryptocurrency 2023 pada 18 Oktober, termasuk studi CNWE yang baru dan edisi kedua tentang Eropa Timur.

        Menurut laporan tersebut, wilayah CNWE ini merupakan ekonomi kripto terbesar kedua di dunia selama setahun terakhir, setelah Amerika Utara. Wilayah ini menyumbang 17.6% dari volume transaksi global antara Juli 2022 dan Juni 2023, menerima sekitar US$1 triliun (Rp15.877 triliun) dalam nilai on-chain selama periode waktu tersebut.

        Baca Juga: Analisis Berenberg: Upaya Lobi Coinbase Hadapi Kemunduran dari Pengunaan Kripto Hamas

        Inggris menduduki peringkat teratas dalam daftar ekonomi kripto terbesar CNWE dan menduduki peringkat ketiga di dunia dalam volume transaksi setelah Amerika Serikat dan India. Menurut Chainalysis, Inggris menerima sekitar US$252,1 miliar (Rp4.0002 triliun) dalam transaksi mata uang kripto pada tahun lalu.

        Negara-negara ekonomi kripto besar lainnya di CNWE termasuk Jerman dan Spanyol, yang masing-masing menerima sekitar US$120 miliar (Rp1.904 triliun) dan US$110 miliar (Rp1.745 triliun) dalam transaksi kripto selama setahun terakhir. Negara-negara ini diikuti oleh ekonomi kripto besar seperti Prancis, Belanda, Italia, Swiss, Swedia, dan lainnya.

        Beberapa analis kripto sebelumnya telah mengisyaratkan pertumbuhan adopsi kripto di Inggris. Pada Februari, platform pajak kripto, Recap, melaporkan bahwa London adalah kota yang paling siap dengan kripto di dunia untuk bisnis, mengalahkan Dubai dan New York.

        Tingkat adopsi kripto yang signifikan di Inggris terjadi di tengah negara yang mengadopsi beberapa regulasi mata uang kripto. Pemerintah Inggris terus melangkah maju untuk mengadopsi RUU Jasa Keuangan dan Pasar, yang menambahkan definisi aset kripto ke dalam undang-undang jasa keuangan yang ada dan menyediakan kerangka kerja regulasi untuk stablecoin seperti Tether (USDT). 

        Pada Oktober 2023, Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris memberlakukan Rezim Promosi Keuangan. Regulasi ini menetapkan standar yang diatur bagi perusahaan kripto untuk mempromosikan bisnis mereka tanpa merugikan investor. 

        Sebelumnya, Inggris juga mengadopsi "Aturan Perjalanan" kripto Inggris pada September 2023, yang mengharuskan bisnis aset kripto di Inggris untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan membagikan informasi tertentu tentang transfer aset kripto tertentu.

        Selain laporan CNWE, Chainalysis juga merilis laporan rinci tentang Eropa Timur, yang merupakan pasar kripto terbesar keempat, menurut perusahaan tersebut. Wilayah ini menerima sekitar US$445 miliar (Rp7.062 triliun) dalam bentuk kripto antara Juli 2022 dan Juni 2023, mewakili 8.9% dari aktivitas transaksi global selama periode yang dianalisis.

        Baca Juga: Kepala Hukum Coinbase: Aturan Pelaporan Pajak Kripto dari IRS Ancam Industri

        Chainalysis tidak segera menanggapi permintaan Cointelegraph untuk mendapatkan informasi tentang metodologi studinya dan jenis transaksi kripto apa saja yang termasuk dalam analisis. Artikel ini akan diperbarui sambil menunggu informasi baru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: