Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyorot tajam aksi korupsi dana desa yang terjadi di Desa Lontar, Serang, Banten. Ia menyayangkan bagaimana uang ratusan juta yang harusnya digunakan untuk membangun desa malah digunakan untuk karaoke dan hiburan malam bersama para staf.
Sahroni mengakui memang tidak mudah melakukan pengawasan akan penggunaan dana desa namun hal itu tetap harus dilakukan di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Pernyataan Kapolri Soal Isu Palestina, NasDem: Itu Bentuk Kewaspadaan
“Semua lembaga harus saling bahu-membahu memberikan pengawasan dan pencegahan yang maksimal. Jangan sampai ada lagi raja-raja kecil yang merampas hak masyarakat,” kata Sahroni, dilansir pada Selasa (7/11).
Legislator NasDem dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu menegaskan pengawasan, pencegahan, dan pendampingan yang intensif menjadi kunci dalam memaksimalkan penggunaan dana desa. Hal itu agar manfaat dana desa dapat dirasakan masyarakat secara maksimal.
“Jangan hanya memantau dari jauh, semua lembaga harus terjun langsung membantu mengawasi dan mendampingi tiap desa di wilayahnya. Mau itu KPK, Kepolisian, Kejaksaan, semua harus ambil peran,” ujar Sahroni.
Sahroni juga mendorong masyarakat proaktif untuk melaporkan kalau ada dugaan penyelewengan dalam penggunaan dana desa.
“Jika penggunaannya dikawal, saya yakin uang sebesar itu bisa memakmurkan desa,” tandasnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh kepala desa yang tengah menjabat agar amanah dalam menjaga dan menyalurkan dana yang telah diberikan pemerintah.
Baca Juga: Kunjungi Markas NasDem, Din Syamsuddin: Restorasi Itu Sunatullah
“Jangan ada lagi kepala desa yang coba-coba seperti ini (korupsi) karena pasti ketahuan dan diproses. Saya yakin ini hanya oknum, masih banyak kepala desa yang amanah,” pungkas Sahroni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: