Sektor Perhotelan Bangkit, SSIA Semringah Raup Cuan Rp3,20 Triliun di Kuartal III 2023
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,20 triliun di kuartal III 2023. Pendapatan tersebut meningkat sekitar 22,3% dibandingkan Rp2,46 triliun yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dan berkelanjutan dalam pendapatan sektor perhotelan, yang meningkat sebesar 76,7% menjadi Rp666,4 miliar," terang SSIA dalam laporan keuangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Baca Juga: Sektor Perhotelan dan Komersial Kian Marak, Pendapatan INPP Melonjak 42% di Kuartal III-2023
Sementara itu, pendapatan dalam segmen bisnis properti dan konstruksi SSIA masing-masing meningkat sekitar 13,0% menjadi Rp413,8 miliar dan Rp1,99 triliun. Lebih jauh, laba kotor kuartal III 2023 meningkat sebesar 39,5% YoY menjadi Rp771,7 miliar, naik dari Rp553,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu, terutama karena peningkatan laba kotor sektor perhotelan sebesar 93,8%.
EBITDA 9M23 meningkat sebesar 51,8% YoY menjadi Rp339,7 miliar dari Rp223,7 miliar pada 9M22, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA sektor perhotelan sebesar 251,9% (Rp134,9 miliar). Sedangkan kerugian bersih konsolidasi SSIA pada 9M23 adalah sebesar Rp23,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 133,5% dari laba bersih sebesar Rp70,8 miliar pada 9M22.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 41,4% YoY dalam segmen bisnis properti. Dibandingkan dengan laba bersih pada 9M22, yang tidak termasuk divestasi bisnis pergudangan SSIA, laba bersih 9M23 meningkat sekitar 82,7% dari -Rp137,0 miliar pada 9M22. Di sisi lain posisi kas Perusahaan pada 9M23 adalah sebesar Rp680,9 miliar, mengalami penurunan sebesar 16,8% dari Rp818,6 miliar pada 1H23.
Adapun menurut laporan Colliers 3Q23 hotel Jakarta, kinerja hotel meningkat secara signifikan pada kuartal ketiga tahun 2023 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Konferensi ASEAN baru-baru ini di Jakarta memiliki dampak yang sangat positif, terutama pada hotel bintang 5.
Menjelang kuartal keempat tahun 2023, aktivitas terkait MICE diharapkan tetap solid, mencapai puncak pada Oktober dan November diikuti penurunan pada Desember, bersamaan dengan liburan Natal dan Tahun Baru.
Tingkat hunian Gran Melia Jakarta (GMJ) adalah 51,6% pada 9M23, naik dari 42,8% pada 9M22. Sementara itu, tarif rata-rata kamar (ARR) untuk 9M23 sekitar Rp1.145ribu, naik dari Rp1.025 ribu pada 9M22.
Menurut laporan Colliers 3Q23 hotel Bali, kondisi perhotelan di Bali terus mengalami perbaikan, dengan peningkatan stabil dalam jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Secara bersamaan, kinerja hotel di Bali baik, dengan ketersediaan kamar yang cukup terbatas. Baca Juga: Maruf Amin Dorong Peningkatan Industri Perhotelan Ramah Muslim
Tingkat hunian di Melia Bali Hotel (MBH) meningkat menjadi 82,7% pada 9M23 dari 51,1% pada 9M22. MBH ARR meningkat menjadi Rp2.034 ribu pada 9M23 dari Rp1.493 ribu pada 9M22. Tingkat hunian di Jumana Bali (JBUR) adalah 18,0% pada 9M23, naik dari 14,5% pada 9M22. ARR untuk 9M23 adalah Rp7.988 ribu, naik dari Rp6.214 ribu pada 9M22.
Platform digital SSIA, Travelio.com, merupakan perusahaan penyewaan properti daring inovatif yang menawarkan opsi penyewaan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk apartemen dan rumah di 13 kota kunci di seluruh Indonesia.
Didukung oleh perusahaan investasi seperti Temasek Holding's Pavillion Capital di Singapura, Mirae Asset, Samsung Ventures, dan Gobi Partners. Pada 9M23, Travelio mencapai peningkatan sebesar 25% dalam Nilai Barang Kotor (GMV) YoY dan bertujuan untuk tumbuh sebesar 65% hingga akhir tahun 2023. Pada akhir September 2023, Travelio, sebagai platform pengelolaan tempat tinggal pribadi terbesar di Indonesia, mengelola lebih dari 13.500 unit dan diharapkan mencapai lebih dari 22.000 unit pada Desember 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: