Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Lahan Turun, Laba Bersih SSIA Amblas 40%

Penjualan Lahan Turun, Laba Bersih SSIA Amblas 40% Kredit Foto: Surya Internusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatat penurunan kinerja pada sembilan bulan pertama 2025.

Emiten properti dan infrastruktur ini membukukan laba bersih Rp163 miliar, turun 40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp270 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Senin (3/11/2025), penurunan laba terutama dipicu oleh margin keuntungan yang tertekan dan perlambatan penjualan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan. 

Baca Juga: Emiten Properti SSIA Umumkan Restrukturisasi Anak Usaha

Meski begitu, SSIA masih mampu menjaga pendapatan usaha sebesar Rp3,03 triliun, hanya turun tipis 3 persen dibanding Rp3,13 triliun pada Januari–September 2024.

Secara operasional, laba kotor SSIA tercatat Rp782 miliar, melemah 11 persen year-on-year (YoY). Tekanan terhadap profitabilitas juga tercermin pada margin laba bersih yang menurun dari 11,3 persen menjadi 7,6 persen pada periode tersebut.

Kinerja segmen konstruksi melalui anak usaha PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mulai menunjukkan perbaikan seiring peningkatan aktivitas proyek di sektor swasta dan pemerintah. 

Sementara itu, bisnis perhotelan juga ikut menopang kinerja konsolidasian berkat pemulihan pariwisata domestik yang meningkatkan tingkat hunian di hotel-hotel seperti Gran Meliá Jakarta dan Banyan Tree Ungasan.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Respons Soal Kabar Lahan Sawit Ilegal

Manajemen SSIA menilai pemulihan di sektor perhotelan dan konstruksi menjadi faktor penyeimbang atas perlambatan di segmen kawasan industri. 

Subang Smartpolitan, yang menjadi proyek andalan perseroan, mengalami penundaan transaksi lahan karena sebagian calon pembeli masih menunggu kejelasan kondisi ekonomi global dan kebijakan investasi nasional.

Dari sisi keuangan, posisi neraca SSIA tetap solid dengan kas dan setara kas Rp1,53 triliun hingga akhir September 2025. Tingkat rasio utang terhadap ekuitas (DER) berada di level rendah yakni 0,9 kali, mencerminkan struktur permodalan yang masih kuat dan likuiditas yang terjaga.

Kinerja sepanjang tahun berjalan menunjukkan SSIA berupaya menyeimbangkan strategi pertumbuhan di sektor konstruksi, properti, dan perhotelan, sembari menanti momentum peningkatan penjualan lahan di Subang Smartpolitan yang diharapkan berlanjut pada kuartal berikutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: