Lewat Investasi, Sampoerna Dukung Penerapan Ekosistem Berkelanjutan di Indonesia
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP) kembali melakukan manuver untuk memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan dengan nilai investasi dan serapan tenaga kerja yang signifikan dalam industri tembakau di Indonesia.
Hal ini diwujudkan melalui komitmennya dalam menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan utamanya sesuai dengan prinsip keberlanjutan yang meliputi topik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).
Baca Juga: Sokong Penuh UMKM Berkembang, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja Solid
“Kerangka kerja ini diintegrasikan ke dalam setiap aspek bisnis dan aktivitas kami melalui program payung “Sampoerna untuk Indonesia” untuk memastikan peran kami dalam melaksanakan program yang memiliki dampak nyata terhadap ekonomi, pelestarian lingkungan, dan masyarakat luas” kata Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis dilansir pada Rabu (22/11).
Sampoerna merealisasikan tambahan investasi pada tahun ini dengan fasilitas produksi baru untuk produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Sisi lain, Sampoerna memperkenalkan inovasi terkini berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA.
Tak hanya itu, perusahaan juga telah menyelesaikan pembangunan Laboratorium Pengujian dan Analisis berkelas dunia dengan fasilitas termutakhir, khususnya untuk produk tembakau inovatif bebas asap.
“Pencapaian-pencapaian ini merupakan sebuah langkah penting dalam menyediakan produk bebas asap yang dikembangkan berdasarkan sains dan teknologi. Meskipun tidak bebas risiko, produk tembakau bebas asap ini merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus merokok,” kata Vassilis.
Baca Juga: U.S. DFC Gandeng Bank Sampoerna Majukan UMKM di Indonesia
Realisasi investasi ini merupakan upaya Sampoerna untuk turut mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong investasi, meningkatkan ekspor barang jadi bernilai tinggi, dan hilirisasi industri.
“Investasi jangka panjang Sampoerna merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Sampoerna mewujudkan komitmen penciptaan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial dengan peningkatan kapasitas penelitian, pengembangan produk bebas-asap berlandaskan sains, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM, pengoperasian pusat layanan digital, dan peningkatan kinerja ekspor,” kata Vassilis.
Ke depan, perusahaan bakal mengumumkan rencana penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat. Penyerapan tenaga kerja ini akan secara langsung membuka lapangan kerja baru, sekaligus juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat. Realisasi rencana tersebut akan dimulai dengan pembukaan fasilitas produksi baru dari Sigaret Kretek Tangan (SKT).
“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, penambahan fasilitas produksi SKT Sampoerna melalui investasi mencapai Rp638 miliar (sekitar US$42 juta) akan memperkuat portofolio SKT Sampoerna yang telah dimulai sejak tahun 1913. Dengan pembukaan fasilitas produksi SKT dan tambahan tenaga kerja baru, kami optimistis bahwa langkah Sampoerna ini akan meningkatkan kesempatan kerja di sektor formal bagi masyarakat setempat sekaligus menciptakan multiplier effect yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan di wilayah-wilayah tersebut,” kata Vassilis.
Baca Juga: Sambut Hari Guru, DBS Dukung Pendidikan yang Berkelanjutan di Indonesia
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah untuk menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terprediksi di Indonesia, termasuk kebijakan yang mendorong kinerja sektor padat karya SKT. Upaya ini secara langsung berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja di sektor formal dan perputaran ekonomi daerah yang selanjutnya turut meningkatkan perekonomian nasional,” lanjut Vassilis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar