Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Harap BBM Satu Harga Jadi Penggerak Ekonomi Domestik

        Pertamina Harap BBM Satu Harga Jadi Penggerak Ekonomi Domestik Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Patra Niaga berharap program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat melalui penghematan pengeluaran BBM.

        "Di beberapa wilayah, proses distribusinya memerlukan berbagai moda transportasi baik darat, air, dan udara sebelum BBM bisa dinikmati masyarakat, ini tantangan yang luar biasa. Namun Pertamina Patra Niaga bangga karena manfaat hadirnya BBM terjangkau ini sangat terasa bagi masyarakat," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (24/11/2023). 

        Baca Juga: Pertamina Perketat Pengawasan BBM Subsidi di Wilayah Papua Maluku

        Riva mengatakan, penyaluran BBM Satu Harga berjalan secara berkelanjutan agar dapat terwujud energi berkeadilan, tidak akan dapat terealisasi bila tidak ada dukungan dari stakeholder terkait. 

        "Keberhasilan Pertamina Patra Niaga menyediakan BBM bagi saudara-saudara kita di wilayah 3T tidak terlepas dari peran banyak pihak. Kami harap koordinasi erat terus dilakukan guna memastikan distribusi BBM dapat berjalan dengan maksimal, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam rangka sinergi mewujudkan akses energi terjangkau dan berkeadilan bagi Masyarakat," ujarnya. 

        Baca Juga: Demi Subsidi Tepat Sasaran, Surat Rekomendasi Jadi Mekanisme Pembelian BBM

        Riva menyebut, Khusus pembangunan BBM Satu Harga yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, hingga November 2023 telah menyediakan 493 lembaga penyalur BBM Satu Harga. 

        Pengoperasiannya pun fokus diluar Jawa dan Bali, yakni di Sumatera 76 titik, Kalimantan 98 titik, Sulawesi 49 titik, Nusa Tenggara 91 titik, Maluku 73 titik dan Papua 101 titik, di Jawa dan Bali hanya 5 titik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: