Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menyoroti aksi geber-geber segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP. Hal ini terjadi saat konsolidasi relawan bersama pihak dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Rumah Makan Renggo Sabtu Baru, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Menurutnyak, aksi tersebut merupakan tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab yang mencoba menunjukkan kekuatannya sebagai militan dari PDIP.
Baca Juga: Hasto PDIP: Saya Pakai 'The Power of Siti Atikoh'
"Oknum itu juga diperkirakan punya maksud, mengganggu acara tentunya, sekaligus menunjukkan ini adalah basis wilayah PDIP. Jadi rasa sebal sekaligus dibungkus arogansi yang dilakukan oleh oknum, ini jelas tindakan arogansi yang dilakukan oleh oknum," ujar Efriza kepada wartawan, Senin (18/12).
Menurutnya, tujuan mereka jelas mengganggu ketenangan dan keseriusan dari acara. Sikap itu juga sekaligus memungkinkan memancing keributan yang berkategori memprovokasi.
"Untungnya PSI, berusaha solid, dan tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemilu damai. PSI sudah benar dalam menyikapi situasi tersebut," ucapnya.
Efriza mendorong agar kejadian tersebut ditangani oleh PDIP. Hal itu bertujuan agar terlihat adanya fakta lapangan tentang peristiwa tersebut. Jika itu simpatisannya, maka harus diproses secara internal.
PDIP menurutnya tidak akan melakukan tindakan terpuji. Sebab partai ini yang dalam sejarahnya turut berjuang menghadirkan reformasi dan demokrasi di negeri ini.
Baca Juga: PSI Diganggu Geberan Kelompok Bermotor, Ada Atribut PDIP
"Meski begitu, alangkah baik jika PDIP juga bersikap, jangan malah tak bersikap, baliho PDIP diturunkan saja berani bersikap, apalagi ini sudah menyangkut citra PDIP yang coba dicoreng oleh oknum, sekali lagi oknum ya," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar