Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UMKM Majukan Inklusivitas, Pegadaian Hadir untuk Disabilitas

        UMKM Majukan Inklusivitas, Pegadaian Hadir untuk Disabilitas Kredit Foto: Pegadaian
        Warta Ekonomi, Bandung -

        PT Pegadaian melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disabilitas agar usaha terus berkembang. Pendampingan dilakukan dalam bentuk pelatihan dan promosi produk. 

        Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan, Pegadaian berkomitmen terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM, salah satunya dengan dibangunnya The Gade Women Community Center dan The Gade Preneur Space di Kantor Cabang Pegadaian, Kota Cimahi. 

        Baca Juga: Terpantau Turun, Cek Update Lengkap Harga Emas Pegadaian Hari Ini

        "Bisnis yang tumbuh hanya dilakukan dengan pendampingan yang baik, itulah kenapa Pegadaian sangat giat melakukan pendampingan dan memfasilitasi para UMKM melalui creative center ini. Pendampingan juga dilakukan kepada pelaku UMKM disabilitas,” kata Teguh kepada wartawan di Bandung, Sabtu (23/12/2022)

        Salah satu pelaku UMKM disabilitas adalah Raden Ibrahim, pemilik produk Madu Raden. Mitra binaan Pegadaian yang juga memberikan atensi kepada pelaku UMKM dari disabilitas ini mengaku sebelumnya tak kepikiran mengolah madu guna dijadikan sumber pendapatannya.

        Sebelumnya, dia yang mengalami persoalan pendengaran gegara terkena virus saat bekerja di luar negeri.

         "Saya sembuh tapi tak mendengar, dan saya bingung karena harus melanjutkan hidup," katanya.

        Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kompak Naik, Jadi Berapa?

        Kemudian dia menggeluti dunia fotografi. Hanya saja, kiprah itu harus terhenti karena perkembangan teknologi. Dia mengaku tak sanggup mengejar harga peralatannya.

        Selanjutnya, Raden banting setir. Pada 2021, dia beralih jadi pebisnis lebah madu. Dia pun belajar di Bandung dan Sukabumi. Kerja keras itu membuahkan hasil karena dia mengaku cukup gembira dengan perkembangannya. 

        Dia pun kemudian mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pegadaian. Sejumlah informasi diperoleh. Dia pun merasa lebih percaya diri.

        Baca Juga: Naik Berjamaah, Cek Rincian Lengkap Harga Emas Pegadaian Hari Ini

        "Karena sebelumnya barang dari disabilitas membuat orang yang akan beli ragu, karena dianggap tak normal," ujarnya 

        Cerita tak jauh berbeda dijelaskan Ida Rosyidah yang mendampingi anaknya, Tri Rahma yang tuna grahita berkarya dalam dua tahun terakhir. Bahkan aktivitas UMKM-nya yang di bawah naungan yayasan memberikan pula perkembangan bagi Tri Rahma. 

        Dia mampu memproduksi telur asin, rempeyek, abon lele, ayam, dan sapi hingga bawang goreng. "Sebelumnya anaknya ini kalau setiap memegang telurnya itu lepas, sekarang sudah kencang banget, karena motoriknya sekalian dilatih," imbuhnya 

        Menurutnya, dengan perkembangan itu, kemudian secara bertahap membuat produk-produk yang bervariasi itu. Pasalnya, anaknya tumbuh kepercayaan dirinya. Pemasarannya pun cukup positif termasuk memenuhi permintaan telur asin ke Jakarta.Dia pun menyambut positif pendampingan dari Pegadaian guna berkembang. 

        Baca Juga: Pegadaian Catat Laba Rp3,2 T di Kuartal III/2023

        "Membantu sekali karena adanya pelatihan pemasaran tapi kami pun berharap ada bantuan permodalan, karena yayasan relatif terbatas ya untuk soal itu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: