Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Penerus Jokowi, FORPASI: Dia Harus Peduli Isu Sampah!

        Soal Penerus Jokowi, FORPASI: Dia Harus Peduli Isu Sampah! Kredit Foto: FORPASI
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Dalam rangka mendorong penyelesaian isu sampah yang masih dan bersamaan dengan pesta demokrasi, FORPASI (Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia) bersama dengan BijakMemilih, melaksanakan acara yang berjudul "1 2 3, Siapa Peduli Sampah?".

        Tujuannya, untuk mengetahui gagasan dari elemen calon presiden khususnya mengenai komitmen dalam mengatasi permasalahan sampah secara menyeluruh. 

        Baca Juga: Anies Tawarkan Skema Penyertaan Modal Bagi Warga Terdampak Jalan Tol

        Dalam momentum pesta demokrasi 2024, acara ini merupakan kontribusi kepada diskursus isu publik, khususnya isu sampah, dan secara bersamaan menjadi referensi isu bagi pemilih khususnya kaum muda dalam menentukan pilihannya.

        Pendiri dan Inisiator FORPASI, Hadohoan Satyalen Simaremare mengatakan FORPASI memiliki fokus dalam meningkatkan kepedulian publik terhadap isu persampahan sehingga menciptakan keberpihakan politik para pemimpin publik. 

        "Aliansi Zero Waste Indonesia mencatat sebanyak 38 TPA dalam Juni-Oktober 2023 merupakan bukti kekasaran umat manusia pada lingkungan. Dan semua akan kembali ke kita, udaranya kita hirup, airnya kita minum, dan sumber dayanya kita makan. Tapi apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga semua itu?", kata Hadohoan dalam keterangan resminya, Minggu (24/12/2023)

        Hadohoan juga menyampaikan konsep Indonesia Lestari yang merupakan bentuk kecintaan kepada tanah air dan diejahwantahkan dalam upaya nyata dalam menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya dengan semangat gotong royong. 

        "Keberpihakan politik dari para calon presiden sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan isu sampah, sehingga terdapat prioritas dan anggaran yang benar benar memadai," ungkapnya

        FORPASI juga mengusulkan pembentukan badan penanggulanangan sampah nasional untuk mengintegrasikan penanganan sampah dari hulu ke hilir, dan dari tingkat pusat hingga daerah sehingga tercipta kesehatan masyarakat dan menyokong ekonomi hijau khususnya potensi daerah pariwisata yang sangat berpotensi mengalami isu sampah dan lingkungan.

        Hadohoan juga menyampaikan bahwa secara gagasan, sudah terdapat kepedulian mengenai dari seluruh calon presiden mengenai isu sampah.

         “Kita yakin bahwa isu ini sudah dianggap penting, namun kami mengharapkan secara konkrit, siapapun yang terpilih, bisa membawa isu ini menuju titik penyelesaian yang menyeluruh. Mari kita kawal bersama”, tegasnya

        Baca Juga: Pengamat Menilai Bansos Pasti dan KTP Sakti dari Ganjar-Mahfud Inovatif untuk Bansos Lebih Tepat, Cepat dan Lancar

        Adapun, Ketua Dewan Pembina Indonesian Solid Waste Association (InSWA), Sri Bebassari menilai pengelolaan permasalahan sampah belum maksimal.

        Kegiatan yang ada masih sporadis, khususnya di masyarakat, kebanyakan masih berbasis kesukarelawanan dan hobi. Pengelolaan sampah bukan hanya sekadar membuat bank sampah maupun bisnis daur ulang yang sering kali diekspos, tetapi idealnya, industri sampah adalah industri jasa kebersihan. 

        "Tanpa sistem yang jelas dari pemerintah pusat, upaya-upaya ini dampaknya belum signifikan", tegasnya 

        Baca Juga: Dukungan JK pada Anies Diyakini Penting untuk Pemenangan AMIN

        Salah satu penggagas Undang Undang No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah ini juga menilai  masih terdapat perbedaan pemahaman dalam filosofi 5 aspek persampahan yaitu peraturan, kelembagaan, pendanaan, teknologi, dan sosial budaya. 

        Bahkan, sering salah kaprah dimana menyatakan sampah adalah berkah, padahal sampah itu adalah tanggung jawab bagi yang menghasilkan. Ditambahkan lagi, kebersihan adalah investasi, untuk memberikan kebermanfaatan bagi kesehatan publik dan kenyamanan lingkungan.

        "Sebelum bicara ekonomi sirkular, harus stabil dulu sistem pengumpulan sampah, pengangkutan, dan pengolahan sampah. Kalau langsung ke luar negeri dan mendatangi negaranya yang bersih, jangan lihat kondisinya hari ini saja. Harusnya lihat sejarah mereka juga, karena itu adalah hasil upaya puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa menjadi seperti itu", jelasnya

        Pada saat acara, hadir elemen dari 3 calon untuk memaparkan program dan komitmen dari para calon presiden yang diusung. Fazlur Rahman dari tim substansi Anies-Muhaimin secara langsung menyampaikan berbagai kesuksesan dan keseriusan Anies Baswedan ketika menjabat di DKI Jakarta. 

        "Masalah sampah jelas akan menjadi prioritas kami. Dalam visi misi yang beredar, kata sampah kami cantumkan lebih banyak dibandingkan yang lain. Tidak hanya sampah kota, tetapi juga sampah di desa. Adapun tentang kedaruratan, tentu tidak pantas jika saya yang menjawabnya. Urgensi ini harus ditopang hal-hal konkret,” jelasnya

        Sedangkan, mewakili Relawan Prabowo-Gibran Jeff Siahaan juga menyampaikan bahwa perhatian terhadap sampah khususnya dari Gibran di Solo, sudah cukup jelas. 

        "Kedepannya masalah sampah perlu dilihat bukan hanya dari teknologi, tetapi juga menjadi sebuah gerakan yang dimulai dari tingkat rumah tangga”, katanya.

        Sementara itu, Gembong Primadjaja, sebagai Direktur Eksekutif Teknologi Nilai Tambah, Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, menyampaikan bahwa saat menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki berbagai program dalam mengatasi masalah sampah. 

        Baca Juga: Kerja Positif Jokowi Lakukan Pembangunan Masif Dalam 10 Tahun Tuai Pujian

        "Ini adalah isu penting karena turut memengaruhi kesehatan warga, termasuk juga stunting/tengkes. Pengelolaan sampah yang baik merupakan investasi masa depan dan jika terpilih, pemerintahan Ganjar akan meminta masukan dari para ahli dan publik untuk menemukan solusi terbaik”, pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: