Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei indEX: Prabowo-Gibran 51,1%, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Saling Kejar

        Survei indEX: Prabowo-Gibran 51,1%, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Saling Kejar Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabiltas Prabowo-Gibran mencapai 51,1 persen. Angka tersebut tidak berubah banyak dari survei pada November dan Desember 2023, yang sudah berada di atas 50 persen. Naik dari pertama kali ketika pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum, yang baru sebesar 43,8 persen.

        Jika tidak ada perubahan yang signifikan, pemilihan presiden 2024 diprediksi akan berlangsung dalam satu putaran saja. Sementara itu dua pasangan capres-cawapres lainnya berupaya memperebutkan posisi runner up.

        Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Bagi-bagi Telur, Ini Kata Relawan Prabowo

        Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar masih unggul dengan elektabilitas 22,3 persen, sedangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menyusul sebesar 18,6 persen. Sisanya sebanyak 8,1 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

        “Elektabilitas Prabowo-Gibran stabil dan mencapai 51,1 persen, sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud saling berkejaran di posisi bawah,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Selasa (16/1).

        Menurut Vivin, dibandingkan kedua pasangan yang lain, pasangan Prabowo-Gibran bisa dikatakan yang paling aman.

        “Pasangan dengan nomor urut dua tersebut berhasil menjaga kesolidan basis pendukungnya, bahkan naik tipis dalam dua bulan,” tandas Vivin.

        Sebelumnya Prabowo-Gibran bahkan mengalami lonjakan elektabilitas, dari sebelumnya masih berkisar 40 persen.

        “Jika ditarik ke belakang lagi, elektabilitas Prabowo masih di bawah 30 persen pada Agustus 2023, bersaing ketat dengan Ganjar dalam simulasi banyak nama,” jelas Vivin.

        Elektabilitas keduanya sama-sama meningkat ketika sudah mendapatkan pasangan cawapres, menjelang masa pendaftaran.

        “Tetapi hanya dalam sebulan kemudian, Prabowo-Gibran melejit sedangkan Ganjar-Mahfud justru melorot,” lanjut Vivin.

        Kehadiran sosok cawapres membuat publik bisa mengerucutkan pilihan dan menilai secara pasangan calon secara lebih jelas.

        “Hasilnya, Prabowo-Gibran berhasil menyerap dukungan terbesar, dan terus meningkat hingga menembus batas aman 50 persen,” terang Vivin.

        Baca Juga: Anies Baswedan-Cak Imin Gerus Basis Suara Tradisional Prabowo, Dua Putaran Disebut Akan Terjadi!

        Digelarnya debat capres-cawapres oleh KPU makin menegaskan pilihan publik terhadap Prabowo-Gibran.

        “Prabowo menampilkan diri sebagai capres yang paling keras membela kebijakan Jokowi dan keberlanjutannya, begitu pula Gibran yang tampil cemerlang,” ujar Vivin.

        Sebaliknya dengan Ganjar-Mahfud, yang kemudian elektabilitasnya turun lagi seperti pada saat Ganjar belum dipasangkan.

        Baca Juga: Kampanye Terusik Suara Dukung Prabowo, Begini Respon Pedas Anies

        “Terjadi migrasi pemilih Ganjar, terutama dari kalangan pendukung Jokowi, yang kini sepenuhnya bulat mendukung Prabowo-Gibran,” tegas Vivin.

        Sementara itu dukungan terhadap Anies-Muhaimin cenderung landai, padahal pasangan tersebut yang paling awal dideklarasikan, jauh sebelum masa pendaftaran.

        “Kenaikan elektabilitas Anies-Muhaimin baru terjadi pada periode Desember 2023,” Vivin menjelaskan.

        Jebloknya performa Ganjar-Mahfud menciptakan dinamika pada kedua pasangan tersebut, serta para pemilih yang bimbang (swing voters).

        “Ada perpindahan dukungan di antara masing-masing, di mana sebagian pendukung Ganjar yang menolak Anies memutuskan golput,” papar Vivin.

        “Sebaliknya, Anies-Muhaimin juga menarik dukungan dari swing voter, hingga berhasil menyalip Ganjar-Mahfud yang mengalami penurunan elektabilitas,” lanjut Vivin.

        Persaingan pun terjadi antara kedua pasangan untuk memperebutkan peringkat kedua.

        “Kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud sudah mengubur harapan bisa menang pada pencoblosan 14 Februari 2024, dan mendorong wacana pemilu bisa berjalan dalam dua putaran,” kata Vivin.

        Kedua kubu pun memunculkan wacana kerja sama untuk menghadapi putaran kedua. Dengan mulai stabilnya elektabilitas antara ketiga pasangan, peluang tersebut semakin mengecil.

        “Kubu Prabowo-Gibran juga masih perlu harus menambah dukungan terutama dari swing voter, jika ingin memastikan Pilpres selesai dalam satu putaran,” pungkas Vivin.

        Baca Juga: Relawan 'Aksi Sahabat Gibran' Gelar Masak Sehat di Semarang, Simulasikan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

        Survei Index Research dilakukan pada 3-9 Januari 2024 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: