Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei Indikator: Ahmad Sahroni Berpeluang Raih Suara Terbanyak di Dapil DKI III

        Survei Indikator: Ahmad Sahroni Berpeluang Raih Suara Terbanyak di Dapil DKI III Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dapil DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu kerap digadang-gadang sebagai dapil neraka ini karena banyak nama populer yang memperebutkan kursi di dapil ini.

        Beberapa di antaranya ada Politisi Nasdem Ahmad Sahroni, politisi PKS Adang Daradjatun, Politisi PSI Grace Natalie, pengusaha Erwin Aksa, hingga Pasha Ungu. 

        Bagaimana peluang caleg yang lolos melalui Dapil DKI Jakarta III ini? Hasil survei Indikator Politik yang dilakukan akhir Januari 2024 dengan sampel 1000 responden dengan margin of error ±3.2% pada tingkat kepercayaan 95 persen menunjukkan bahwa pertarungan antarpartai dan caleg di Dapil DKI Jakarta III sangat ketat.

        Tidak ada partai dan caleg yang dominan. Namun di antara nama-nama caleg yang populer, anggota DPR RI dua periode Ahmad Sahroni potensial meraih suara terbesar di dapil neraka ini.

        Memang pertarungan antar caleg di Dapil ini masih ketat dan sengit karena selisih antarcaleg populer dalam rentang kesalahan yang ditoleransi secara akademik 3,2%.

        “Kami melakukan simulasi surat suara partai, di mana seluruh nama calon dari setiap partai kami tunjukkan, sesuai dengan nomor urut masing-masing partai dan calon partai. Hasilnya, Ahmad Sahroni ada di posisi pertama dengan tingkat keterpilihan calon sekitar 8.2%," katanya.

        "Perolehan suara NasDem di dapil ini sebagian besar berasal dari warga yang mendukung Sahroni. Kemudian Erwin Aksa dari Golkar sekitar 6.7%, Charles Honoris dari PDIP sekitar 5.8%, Adang Daradjatun dari PKS sekitar 5%, Darmadi Durianto dari PDIP sekitar 4.4%, Grace Natalie dari PSI sekitar 3.2%, dan nama-nama lain kemungkinan lebih rendah perolehan suaranya” ujar Direktur Indikator Burhanudin Muhtadi dalam keterangannya hari ini (5/2).

        "Namun perlu diingat, sepopuler apapun caleg jika partainya gagal melampaui parliamentary threshold secara nasional, maka ia takkan lolos ke Senayan. Apalagi untuk mendapat kursi suara akumulatif partai dan caleg sangat krusial peranannya," ujar Guru Besar Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta ini.

        “Meski selisih antar caleg populer dalam margin of error, Ahmad Sahroni potensial mewakili NasDem jika partai ini meraih kursi dengan raihan suara terbanyak. Hasil survei menunjukkan bahwa Sahoni sejauh adalah caleg dengan tingkat kedikenalan paling tinggi di Dapil DKI III. Dia juga unggul di berbagai kegiatan sosialisasi dalam menjangkau warga. Di semua platform yang kami tanyakan, Ahmad Sahroni cenderung unggul ketimbang nama-nama besar lainnya”, tambahnya.

        Namun demikian, nama-nama caleg populer di Dapil DKI Jakarta III tidak boleh berleha-leha karena masih ada jarak waktu sebelum Pemilu 14 Februari digelar. “Jangan lupa, survei diadakan hingga 31 Januari 2024.

        Selisih elektabilitas antarpartai dan caleg juga sangat tipis dan dalam margin of error. Jadi masih ada kesempatan bagi partai atau caleg-caleg lain untuk mengejar ketertinggalan mereka,” tambah Burhanuddin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: