Kilang Balikpapan, salah satu Proyek Strategis Nasional yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, mengalami perkembangan signifikan. Pencapaian terkini disebut akan membuat Kilang Balikpapan menjadi kilang dengan kapasitas pengolahan terbesar yang dimiliki Pertamina di Indonesia.
Progres proyek ini memasuki tahap baru dengan persiapan menyambungkan kilang existing dengan kilang baru, yang nantinya akan meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 360 Mbsd dari sebelumnya 260 Mbsd.
Grand Safety Talk yang digelar di Pintu IV A Kilang PT KPI Unit Balikpapan pada Jumat, 16 Februari, menandai kesiapan PT KPI Unit Balikpapan untuk memulai integrasi kilang existing dengan kilang baru.
Dalam laporannya, Manager Turn Around PT KPI Unit Balikpapan, Koesoemo Wardoyo, menyampaikan bahwa 1.516 daftar pekerjaan dari 180 paket pekerjaan telah siap dilaksanakan.
“Sebanyak 1.516 daftar pekerjaan yang tergabung dalam 180 paket pekerjaan telah siap untuk dilaksanakan. Dengan rincian 995 pekerjaan dengan risiko tinggi, 13 pekerjaan kritikal, 876 equipment telah disiapkan serta hampir 97% material telah tiba. Mari kita kawal bersama cita-cita revamp untuk menaikkan kapasitas ini dengan On Time, On Budget, On Safety, dan On Quality,” kata Koesoemo.
Kegiatan Grand Safety Talk dimulai dengan senam pagi bersama, diikuti oleh tim manajemen, pekerja, tenaga alih daya, mitra kerja, dan perwakilan kontraktor. Plant Stop Revamp tahun 2024 akan menjadi momen penyambungan antara kilang existing dan kilang baru, menghasilkan kilang Balikpapan yang lebih efisien dan handal.
Baca Juga: Pertamina Pertahankan Peringkat Investment Grade dari Fitch Ratings
"Proyek Strategis Nasional ini merupakan amanah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang. PT KPI Unit Balikpapan meremajakan kilang sehingga setelah start up kembali, bisa beroperasi bersama dengan kilang yang baru," kata Koesoemo.
Sejumlah unit operasi Kilang Balikpapan secara bertahap dinonaktifkan dalam rangka Plant Stop Revamp (PSR) atau perawatan kilang secara berkala. Perawatan rutin ini, yang biasanya berlangsung selama sebulan, akan dipercepat menjadi dua bulan dengan adanya integrasi kilang existing dan kilang baru.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan peresmian berbagai fasilitas pendukung PSR, seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Perluasan Parkir, DCU Center, dan Gedung DCU Gate IV. General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho, mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan mempercepat pembangunan fasilitas ini.
"Kegiatan PSR ini dilaksanakan untuk memaksimalkan kinerja operasi dan peningkatan kehandalan kilang dalam rangka komitmen kita menjaga ketahanan energi nasional," kata Arafat.
Meskipun kegiatan PSR memberikan manfaat positif, berbagai pekerjaan dengan risiko tinggi seperti pekerjaan panas, penggunaan alat berat, pekerjaan di ketinggian, dan pekerjaan di ruang terbatas memerlukan perhatian khusus.
Baca Juga: Pertamina NRE dan PTPN III Tingkatkan Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Arafat Bayu Nugroho menekankan pentingnya melakukan tool box meeting dan safety talk sebelum pekerjaan dimulai, serta melakukan pengecekan menyeluruh terhadap area kerja.
Sebelum menutup kegiatan, PT KPI Unit Balikpapan mengadakan doa bersama dalam rangka PSR 2024 dan memberikan santunan kepada anak yatim-dhuafa.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk doa untuk keselamatan proyek dan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
“Semoga Tuhan berkenan mengiringi serta melindungi pelaksanaan dari seluruh rangkaian kegiatan ini. Kami juga memohon dukungan dari seluruh stakeholder khususnya masyarakat ring 1, kami sampaikan permohonan maaf apabila terdapat sedikit aktivitas yang mengganggu kenyamanan selama proyek ini berlangsung,” tutup Dodi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat