Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perolehan Suara Naik, Senayan Bukan Tak Mungkin Ditembus PSI

        Perolehan Suara Naik, Senayan Bukan Tak Mungkin Ditembus PSI Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai masih memiliki peluang untuk bisa lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meski real count saat ini masih menunjukkan angka di bawah ambang batas parlemen, partai tersebut dinilai memiliki modal elektabilitas yang besar di Pemilu 2024.

        Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni mengingatkan, survei dan quick count merupakan upaya memperkirakan perolehan suara parpol maupun capres. Tentu dalam prediksi tersebut memiliki margin of error.

        Baca Juga: Burhanuddin Muhtadi: Mending PSI Terima Kenyataan Tak Lolos Parlemen, Daripada Mendelegitimasi Pemilu 2024

        “Meskipun PSI saat ini berada di bawah ambang batas 4 persen, tetapi masih ada kemungkinan hasil real count KPU bisa mendekati atau melewatinya,” katanya di Jakarta, Selasa (27/2).

        Vivin menambahkan, perolehan suara partai tersebut mengalami kenaikan dibandingkan saat pertama kali mengikuti pemilu pada 2019 silam, yang hanya meraih 1,89 persen secara nasional. Dengan capaian tersebut, meskipun PSI gagal melaju ke Senayan, tetapi perolehan kursi pada tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota cukup signifikan.

        “Seperti di DKI Jakarta yang mampu menguasai satu fraksi. Kenaikan suara pada Pemilu 2024 memberi peluang PSI bisa merebut kursi lebih banyak lagi di daerah, dan memungkinkan PSI bisa berlaga pada Pilkada akhir tahun ini. Misalnya, di DPRD kota Solo (Surakarta) dari raihan 1 kursi pada Pemilu 2019 bisa melonjak menjadi 5 kursi, dan merebut 1 kursi di DPRD Provinsi dari dapil Jateng I (kota Semarang),” jelasnya.

        Saat ini, dia mengungkapkan, yang harus dilakukan oleh kader-kader PSI adalah memastikan bahwa proses rekapitulasi KPU berlangsung jujur dan transparan. Termasuk laporan-laporan saksi pada proses penghitungan di tingkat TPS, agar jangan sampai suara PSI dihilangkan oleh oknum-oknum tertentu.

        Baca Juga: Jokowi Minta RAPBN 2025 Harus Disiapkan untuk Presiden Terpilih

        “Proses mengawal suara sampai tuntas sangat penting dilakukan, mengingat kesalahan dalam proses perhitungan dan rekapitulasi sangat mungkin terjadi dan dialami siapa saja,” tutup Vivin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: