Melihat visi misi pemerintahan yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya air menjadi salah satu prioritas utama. Pembangunan bendungan seperti Bendungan Lolak menjadi cerminan nyata dari komitmen tersebut.
Dalam momen peresmian yang dilaksanakan pada Jumat (23/02) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora menyatakan, pembangunan Lolak merupakan salah satu komitmen Indra Karya untuk menjaga pengelolaan dan penguatan sumber daya air dan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya air secara bijaksana, pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sembari melindungi lingkungan.
"Sebagai perseroan yang bergerak di bidang konsultan konstruksi salah satunya sumber daya air (SDA), Indra Karya berkomitmen untuk memberikan kontribusinya pada proyek-proyek pengelolaan dan penguatan sumber daya air,” jelas Gok Ari.
Dengan diresmikannya Bendungan Lolak, lanjutnya, menjadi salah satu aksi konkret Indra Karya untuk dapat memenuhi keberlanjutan kebutuhan sumber daya air bagi masyarakat hingga jangka panjang, khususnya pada masyarakat di Sulawesi Utara terutama dalam musim kemarau dan suplai irigasi.
General Manager Divisi Engineering I Yuli Astuti yang turut hadir dalam momen peresmian Bendungan Lolak menuturkan, agar bendungan yang berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow ini tidak hanya memprioritaskan mutu dan kualitas, namun juga memperhatikan implementasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
"Pembangunan bendungan yang baik tidak hanya dilihat dari hasil output yang baik, dari segi mutu dan kualitas, namun juga dapat 'zero accident'," ungkap Yuli.
Bendungan Lolak masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN), dan merupakan salah satu prestasi dari PT Indra Karya (Persero). Tidak hanya berperawakan indah dan memiliki struktur fisik yang megah, bendungan ini memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Salah satu manfaat utamanya adalah penyediaan pasokan air yang stabil, terutama selama musim kemarau, serta memperkuat sistem irigasi untuk lebih dari 2.000 hektar lahan pertanian. Dengan kapasitas tampungnya yang besar, Bendungan Lolak juga menjadi sumber air baku yang penting bagi kebutuhan domestik dan industri di sekitarnya.
Dengan luas genangan mencapai 97,5 hektar dan kapasitas tampung 16,1 juta meter kubik, Bendungan Lolak tidak hanya mengamankan pasokan air untuk irigasi seluas 2.214 hektar lahan pertanian, tetapi juga menyediakan air baku dengan debit mencapai 500 liter per detik. Potensi pembangkit listrik yang dimiliki mencapai 2,43 megawatt, memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung kebutuhan energi masyarakat setempat.
Selain itu, bendungan yang berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara ini juga memberikan kontribusi dalam mereduksi risiko banjir di wilayah sekitar, mengurangi dampak negatif dari fluktuasi cuaca ekstrem.
Baca Juga: Widya Load Scanner, Solusi Infrastruktur Pendukung Indonesia Emas 2045
Potensi ini juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sektor pariwisata dan konservasi air di sekitarnya, menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Bendungan Lolak merupakan bendungan multifungsi yang dibangun sejak tahun 2015 yang pembangunannya terbagi menjadi 2 paket dari adanya kolaborasi perusahaan kontraktor dan konsultan konstruksi, yakni PT PP (Persero) Tbk dan Ashfri Putralora (KSO) dan konsultan konstruksi PT Indra Karya (Persero)-PT Mettana Engineering Consulta-PT Barunadri Engineering Consultant (KSO).
Sejalan dengan perwujudan kedaulatan pangan dan ketahanan air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun infrastruktur penguatan nasional yang masuk ke dalam daftar proyek strategis atau Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Pemerintah dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang diterbitkan pada 17 November 2020.
Dengan demikian, peresmian Bendungan Lolak bukan hanya menjadi momen seremonial semata, tetapi juga merupakan tonggak bersejarah dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya air secara efisien dan berkeadilan bagi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.
Sebagai informasi, Bendungan Lolak telah diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Rabu pagi (23/02) yang ditandai dengan adanya pemukulan beduk. Kegiatan peresmian bendungan Lolak turut dihadiri langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, Pj Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi Selatan (BWSS I) I Komang Sudana, Staf Ahli Menteri PUPR Lucky Korah, serta perwakilan masyarakat Desa Pindol Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: